Malang Post – Momen libur Natal 2023 pada akhir pekan hingga awal pekan ini, membawa angin segar bagi dunia pariwisata di Kota Batu. Dari momen tersebut, diprediksi perputaran ekonomi pariwisata di kota ini tembus ratusan miliar.
Berdasarkan data perhitungan Pemkot Batu, rata-rata pengeluaran masing-masing wisatawan yang tengah berlibur di Kota Batu sebesar Rp821.281 setiap harinya. Dengan asumsi rata-rata wisatawan tinggal di Kota Batu selama 2,24 hari selama libur Natal. Jika dijumlahkan, pengeluaran rata-rata wisatawan selama di Kota Batu mencapai Rp 1.841.187
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto menyatakan, data perhitungan tersebut, didapati dari hasil jawaban responden wisatawan. Lalu perhitungan asumsi dilakukan oleh tenaga ahli dari akademisi, yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Batu.
“Pengeluaran masing-masing wisatawan sebesar Rp821.281 setiap harinya. Jumlah itu terbagi dalam sembilan komponen pengeluaran utama,” papar Onny, Rabu, (27/12/2023).
Dia merinci, sembilan komponen pengeluaran utama itu diantaranya yaitu, akomodasi menjadi komponen yang memiliki pengeluaran harian paling tinggi. Dibandingkan dengan yang lain, yakni sebesar Rp240.335 atau 29,26 persen.
Kemudian transportasi menuju Kota Batu sebesar Rp182. 875 atau 22,27 persen. Lalu pembelian souvenir, sebesar Rp157.558. Setelah itu pembelian makan dan minum sebesar Rp93.356
“Berikutnya adalah pembelian tiket di daya tarik wisata, sebesar Rp70.197, pengeluaran transportasi lokal Rp37.945, pengeluaran untuk jasa lain sebesar Rp24.258, parkir kendaraan sebesar Rp 24.281.88 dan toilet/ kamar kecil sebesar Rp3.805,” papar Onny.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan, angka kunjungan wisata di Kota Batu sepanjang libur natal kemarin, tembus 325 ribu pengunjung. Dengan jumlah rata-rata pengeluaran tersebut, lalu dikalikan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Hasilnya perputaran ekonomi pariwisata di Kota Batu mencapai Rp260 miliar.
“Perputaran ekonomi pariwisata dapat diketahui dengan cara tersebut. Kami berharap tren positif ini terus meningkat di gelombang ke dua libur panjang. Atau saat libur tahun baru 2024 akhir pekan nanti,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menyampaikan, rata-rata angka okupansi hotel di Kota Batu saat libur natal pada 23-26 Desember kemarin tembus 90 persen. Hal tersebut dimungkinkan akan terulang lagi saat libur tahun baru nanti.
“Libur tahun baru bertepatan dengan akhir pekan. Sama dengan libur Natal kemarin, sehingga liburnya cukup panjang,” paparnya.
Dia menambahkan, angka reservasi hotel saat momen tersebut, rata-rata saat ini sudah tembus 90 persen. Bahkan dari 60 hotel anggota PHRI Kota Batu, beberapa diantaranya sudah ada full.
“Anggota PHRI ada 60 hotel dengan total kamar 2000-3000 kamar. Sedangkan diluar PHRI seperti villa-villa jumlah kamar bisa mencapai 10 ribu kamar,” tuturnya.
Disisi lain, Sujud juga menyampaikan, kenaikan rate hotel saat momen tersebut, merupakan hal yang lumrah. Untuk besaran kenaikannya merupakan kebijakan masing-masing hotel.
“Saat momen seperti ini, bukan hanya hotel saja yang naik harganya. Tiket bus, pesawat dan lainnya pasti juga mengalami kenaikan. Untuk besaran kenaikan rate hotel sekitar 50 persen sampai dua kali lipat,” tutupnya. (Ananto Wibowo)