Malang Post – Umat Kristiani seluruh dunia, pada 25 Desember 2023 merayakan Natal. Yang merupakan kelahiran suci sebuah proses kehidupan. Kemudian menjadikan debu-debu duniawi melekat, mengotori dan menutupi kesucian diri.
Namun demikian, setiap kelahiran suci bisa terjadi berulang-ulang. Sesuai dengan daya upaya setiap diri manusia untuk kembali mensucikan dirinya. Karena Tuhan Yang Maha Kuasa, adalah Maha Pengasih.
Notaris PPAT/NPAK, yang berkantor di Jalan Raya Tunjungtirto 1, Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Josua Sebayang SH MKn, Senin (25/12), mengucapkan Selamat Hari Natal bagi yang merayakan dan Selamat Tahun Baru 2024.
“Untuk itu, kita semua harus berbagi kasih kepada sesama. Agar menciptakan kedamaian dalam menjalani hidup ini,” kata pria yang juga politisi senior Malang Raya.
Dalam kesempatan itu, Josua juga menyebut, Indonesia merupakan negara yang saling menghargai perbedaan, dalam menjalani keyakinan beragama. Hal ini juga ada di Pancasila, lambang negara Indonesia. Di sila pertama, tertulis Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Artinya di sila itu, kita harus saling menghormati perbedaan keyakinan, dalam memeluk agama masing-masing. Seperti pernah disampaikan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Semasa hidupnya, Gus Dur tidak pernah lelah mendengungkan, pondasi utama membangun Indonesia, adalah menghargai perbedaan baik suku, ras maupun agama,” katanya.
Josua menegaskan, dirinya sangat mencintai Gus Dur. Karena telah memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia, yang memiliki ragam agama.
Bahkan, Gus Dur juga pernah menyampaikan, “Saya tidak menghalangi untuk merasa bersaudara dengan orang yang beragama lain di negeri ini atau dengan sesama umat manusia.”
“Kemudian Gus Dur menyerukan dalam malam Natal inilah, kita teguhkan kembali kepercayaan kita, bahwa kita akan tetap terus sebagai bangsa yang sama walaupun berbeda-beda keyakinan,” tutur alumni Notaris Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini. (*/ Ra Indrata)