Malang Post – Sektor pertanian Kota Batu diprediksi akan baik-baik saja hingga beberapa dekade ke depan. Menyusul banyaknya jumlah petani milenia yang ada di kota ini. Berdasarkan hasil sensus pertanian Kota Batu tahun 2023, ada sebanyak 13.218 petani berusia 19 sampai 39 tahun.
Para petani milenia itu bergerak di 140 usaha tani perorangan dan 135 rumah tangga urban farming. Untuk pertanian urban farming, para petani milenial itu telah menerapkan teknologi digital dengan lahan yang terbatas.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, pihaknya sangat bangga, dengan banyaknya petani milenial yang terlibat secara langsung di Kota Batu. Dia menginstruksikan kepada jajaran SKPD Pemkot Batu, agar hasil sensus pertanian dari BPS itu, menjadi fokus dalam mempertimbangkan dan mempertajam potensi pertanian. Terutama mendorong petani milenial untuk lebih terlibat dalam memajukan sektor pertanian.
“Mari kita pertajam kembali hasil sensus pertanian ini. Terutama melihat potensi keterlibatan petani milenial, untuk terus dibangun komunikasi dan perhatian dalam program fasilitasi pemerintah. Sehingga akan lebih memajukan pertanian Kota Batu,” tutur Pj Aries, Minggu, (24/12/2023).
Terutama dalam meningkatkan peran petani milenial dalam urban farming. Memanfaatkan digitalisasi dengan lahan pertanian yang terbatas dan menghasilkan pertanian yang berkualitas.
Dimana terdapat tiga usaha pertanian yang diminati dan dilakukan. Diantaranya yaitu usaha peternakan, jasa pertanian dan perikanan. Sementara usaha lainnya yang juga menjadi andalan yaitu tanaman pangan, perkebunan hortikultura dan kehutanan.
Lebih lanjut, dari hasil sensus pertanian di Kota Batu, juga telah berkembang usaha pertanian perorangan mencapai 18.335 unit usaha. Tertinggi unit usaha pertanian hortikutura sebanyak 14.734 unit usaha, peternakan 5.628 unit usaha dan tanaman pangan sebanyak 1.393 unit usaha.
Kemudian berdasarkan jenis usaha, ada 10 komoditas tertinggi yaitu sapi perah, jeruk keprok, wortel, cabe rawit, jagung manis, selada, bawang pre, bunga krisan, jeruk siam dan sayur sawi. Dimana sebaran lahan pertanian terbesar berada di Kecamatan Bumiaji seluas 9.560 hektar dan Kecamatan Junrejo 3.566 hektar.
Pertanian Kota Batu didominasi petani gurem. Ada sebanyak 18.109 petani atau 89,109 persen memiliki lahan kurang dari 1,5 hektar atau kategori gurem. Petani gurem tertinggi di unit usaha kehutanan 93,70 persen, peternakan 93,54 persen dan hortikultura 87,35 persen.
“Dengan mempertajam hasil sensus ini, akan menjadi data penting bagi Pemkot Batu, untuk menyusun perencanaan pertanian ke depan. Terutama menyelaraskan dengan program pemerintah sehingga petani kita akan lebih sejahtera,” pungkas Pj Aries. (Ananto Wibowo)