Malang Post – Jika berbicara tentang prestasi dan inovasi, maka Universitas Negeri Malang (UM) tidak ada habisnya. Dalam mencetak para civitas akademika yang inovatif dan penuh penghargaan.
Kali ini kabar membanggakan datang dari dosen muda UM, Isnawati Hidayah. Yang menjadi pembicara dalam Forum Pangan Dunia (World Food Forum), dari 16 – 20 Oktober 2023, di FAO HQ, Roma, Italia.
Perlu diketahui Food and Agriculture Organization (FAO) sendiri, merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang fokus pada isu pangan, malnutrisi dan pertanian.
Dalam acara bergengsi tersebut, Isnawati mewakili ilmuwan dunia dari Young Scientist Group (Grup Ilmuwan Muda). Untuk memaparkan secara singkat peran ilmuwan, dalam menyelesaikan beberapa masalah. Seperti ketahanan pangan, masalah malnutrisi dan kemiskinan di tingkat global.
Tidak tanggung-tanggung, ia merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia, dalam Young Scientist Group World Food Forum Cohort 2, untuk period 2023-2025. Kelompok ini terdiri dari 16 ilmuwan muda hebat, setelah lolos seleksi dari semua pendaftar di seluruh dunia.
Menurut penuturan Isnawati, minatnya terhadap dunia penelitian, sudah tumbuh sejak duduk di bangku kuliah strata pertama, di jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang.
Ia tidak mau hanya sebatas berkutat dengan paper dan jurnal, tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Ketekunan dan semangat penelitian, serta pengabdian masyarakat saya tersebut, mengantarkan saya menjadi Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) I Universitas Negeri Malang pada 2015.”
“Alhamdulillah lolos menjadi Finalis Mawapres Tingkat Nasional, bersama 14 mahasiswa lainnya se-Indonesia,” imbuhnya.
Setelah lulus sarjana, Isnawati melanjutkan studi S2 di Wageningen University and Research, Belanda. Berakhir dengan mencetuskan Rotasi Institute yang merupakan kepanjangan dari Institute for Rural Development and Sustainability, pada 25 Januari 2020. Bersama para sahabat dan kolega. Salah satunya adalah Prof Imam Mukhlis dari FEB UM.
Rotasi tumbuh dan berkembang menjadi lembaga non profit, yang aktif melakukan kegiatan riset dan mengimplementasikannya ke masyarakat. Tentang ilmu sosial ekonomi, politik dan pemberdayaan perempuan, lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
Tidak ingin berproses sendiri, ia turut melibatkan para pemuda dan bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang. Dengan mengundang para mahasiswa untuk magang dan belajar di Rotasi.
“Sejauh ini kami sudah memfasilitasi teman-teman mahasiswa dari FEB UM untuk belajar dan magang di Rotasi Institute sejak 2021,” ungkap Isnawati.
Tak berhenti begitu saja dengan Rotasi, saat ini Isnawati sedang menempuh pendidikan doktoral dalam program Joint PhD antara Universitas Sapienza Roma di Italia dan Universitas Leiden, Belanda di bidang ekonomi dan kesehatan publik.
Lagi-lagi, sebab menurutnya, ketahanan pangan dan malnutrisi menjadi masalah yang tak bisa terpisahkan.
Harapan baik terus dia gaungkan untuk berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya UM, untuk kemajuan penelitian.
“Harapannya saya bisa membuka jejaring dan peluang kolaborasi antara Universitas Negeri Malang, dengan jejaring kampus saat saya menempuh S2 dan S3 untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian,” tutupnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)