Malang Post – Pertumbuhan investasi di Kota Batu menempati posisi ke enam di Jatim. Tercatat pertumbuhan investasi di Kota Batu dari tahun 2022 hingga triwulan ke lll 2023 naik sebanyak 207,10 persen. Di tahun 2022 angka investasi di Kota Batu mencapai Rp56,534 miliar, kemudian naik jadi Rp173,611 miliar di triwulan lll 2023.
Dengan adanya pertumbuhan investasi yang cukup membanggakan itu. Kota Batu diganjar penghargaan oleh Pemprov Jatim. Dimana Pemkot Batu dinobatkan sebagai pemerintah daerah dengan kinerja pertumbuhan realisasi investasi terbaik di Jatim.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, dari keberhasilan itu, menandakan bahwa Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jatim, yang menarik bagi investor untuk berinvestasi. Terlebih mengembalikan kinerja investasi sangat tidak mudah dilakukan daerah pasca Pandemi Covid-19.
“Mempertahankan daerah untuk tumbuh di sektor perekonomian dan investasi tidaklah mudah panca Pamdemi Covid-19. Kami berterima kasih atas apresiasi dan capaian kinerja investasi, yang ditunjukkan dari penghargaan ini,” jelas Pj Aries, Minggu, (17/12/2023).
Dia menambahkan, mengerek pertumbuhan investasi, jadi salah satu program prioritasnya semasa menjabat sebagai Pj Wali Kota Batu. Menurutnya, capaian ini tidak lepas setelah dibentuknya Tim Percepatan Investasi dan Pelaksanaan Berusaha Kota Batu pada 26 Mei 2023 lalu.
Tim tersebut bertugas untuk membangun ekonomi daerah. Sekaligus berkolaborasi menjalankan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
“Dalam upaya percepatan berusaha, diperlukan kerjasama pemerintah dengan badan usaha. Dalam penyediaan infrastruktur serta pentingnya inovasi dan terobosan, untuk meningkatkan daya saing kemudahan perizinan. Hal tersebut telah dilakukan DPMPTSP Kota Batu dengan berbagai terobosan terutama digitalisasi pelayanan perijinan,” paparnya.
UMKM: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat melihat produksi UMKM Kota Batu. Dari sektor tersebut menjadi salah satu pengerek angka investasi di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Terobosan-terobosan itu diantaranya, dengan diterapkannya perijinan berbasis digital yang terintegrasi, yaitu SI KUAT DI IKAT (solusi pelaku usaha menjadikan investasi ekonomi meningkat). Inovasi ini berkolaborasi dengan semua dinas terkait dan juga pengusaha wisata.
Bertujuan untuk mengatasi persoalan-persoalan bagi usaha mikro dan kecil di Kota Batu terkait perijinan, perijinan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, BPJS, permodalan, pemasaran dan lain sebagainya.
“Dari capaian ini, semoga dapat memotivasi untuk terus meningkatkan pelayanan perijinan dan dapat menuntaskan masalah pengangguran,” imbuh Pj Aries.
Selain melalui inovasi, untuk mengerek jumlah investor ke Kota Batu. Juga telah disahkan Perda Penanaman Modal pada tahun 2022 lalu. Perda itu sebagai payung hukum untuk melindungi para investor. Sehingga lebih tenang saat menanamkan modalnya di Kota Apel.
Disisi lain, pihaknya juga ingin membuat peta potensi investasi di Kota Batu. Sehingga dapat membuat klaster di setiap desa/kelurahan di Kota Batu. Contohnya di Desa Sidomulyo, di desa tersebut merupakan tempat etalase bunga, para investor bisa menyuntikkan dananya ke tempat tersebut.
“Seluruh desa/kelurahan di Kota Batu ini punya potensi investasi masing-masing. Di Desa Gunungsari punya potensi mirip dengan Desa Sidomulyo. Lalu di Desa Tulungrejo ada apel, di Bumiaji ada apel dan beberapa olahan. Sedangkan di Desa Pendem punya potensi di sektor pertanian yang cukup bagus,” katanya.
Melalui klaster-klaster itu, pihaknya akan membuat sebuah map. Sehingga investor bisa melihat dari Google, potensi di suatu desa tersebut seperti apa. (Ananto Wibowo)