Malang Post – Tuberculosis (TB) ditularkan melalui droplet. Disebabkan oleh bakteri, bukan viru/ dan bukan penyakit turunan.
Penegasan itu disampaikan Dokter Spesialis Paru RS Karsa Husada Batu, dr Andy Sp.P., ketika menjadi narasumber talskhow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (9/12/2023).
Setelah tertular TB paru melalui droplet, katanya, penderita akan merasakan beberapa gejala. Seperti demam, batuk berdahak lebih dari dua minggu, nyeri dada, nafsu makan menurun dan berat badan cenderung turun.
“Untuk upaya pencegahan, masyarakat bisa memakai masker saat ada di ruang publik dan menerapkan PHBS. Untuk kelompok rentan juga perlu diperhatikan. Diantaranya ibu hamil, lansia, anak-anak dan ODHIV,” sebutnya.
Subkor Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang P2P Dinkes Kabupaten Malang, Chairiyah, SKM., M.M., menambahkan data, sampai akhir tahun ini tercatat ada 3.108 penderita TB di Kabupaten Malang.
Sebagai upaya memutus rantai penularan TB, pihaknya terus mencari penderita TB. Saat ini sudah 80 persen penderita TB ditemukan dari prediksi awal. Dari 80 persen itu, mayoritas penderita berusia di atas 14 tahun.
“Angka penderita TB di Kabupaten Malang terus meningkat sejak 2022 lalu. Karena saat pandemi Covid-19, pemerintah lebih fokus penanganan pandemi tersebut,” jelasnya.
Sementara itu pengamat sosial, Dr. Rinikso Kartono, M.Si mengatakan, TB sebagai penyakit kuno. Mayoritas masyarakat sudah tahu terkait TB. Hanya saja kadang banyak ditemukan penderita TB yang merasa terdiskriminasi.
“Artinya perlu inovasi dari pemerintah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih aware dengan gejala TB. Penting juga untuk dilakukan pemetaan wilayah rawan TB, termasuk di sekitar kampus dan tempat wisata,” katanya.
Selain itu, lanjut Rinikso, penderita TB butuh dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar, dalam proses penyembuhan selama enam bulan.
Rinikso menilai, keluarga juga harus rutin memantau penderita TB, agar rutin minum obat sampai sembuh total. (Faricha Umami – Ra Indrata)