Malang Post – Sejak pekan ke-19, Arema FC secara mengejutkan meminjamkan Gustavo Almeida ke Persija Jakarta. Padahal striker asal Brasil itu, merupakan lumbung gol bagi Arema FC.
Bagaimana tidak, striker berusia 27 tahun itu mencetak 14 gol dari 20 gol yang dihasilkan Arema FC hingga pekan ke-19. Bahkan striker yang dibanderol dengan harga Rp3,04 miliar itu, sempat menjadi top skor sementara Liga 1 musim 2023/2024.
Sebagai gantinya, skuadra Singo Edan mendatangkan striker yang lebih tua. Tetapi dengan banderol harga yang lebih tinggi. Yakni Gilbert Alvarez Vargas dari Bolivia yang menurut transfermarkt, nilainya Rp8,69 miliar.
Resmi bergabung dengan Arema FC sejak 25 November 2023 kemarin, striker 31 tahun itu sudah merasakan dua laga di kompetisi tertinggi di Indonesia.
Sayangnya pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, belum memberikan kesempatan penuh, kepada striker Timnas Bolivia itu, untuk turun dalam dua laga tersebut.
Ketika dikalahkan Persik Kediri, 0-1, pada Senin (27/11/2023) lalu, Gilbert Alvarez hanya turun lima menit. Kemudian saat Arema kalah 2-3 dari Bali United, pada Senin (4/11/2023) lalu, mantan pemain Palmaflor Bolivia itu, baru dipasang di awal babak kedua.
Ternyata Fernando Valente memiliki alasan khusus, kenapa tidak mau memforsir tenaga Gilbert Alvarez. Pelatih asal Portugal itu tidak ingin memaksakan kondisi pemain berpostur 185 cm, yang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim dan iklim sepak bola Indonesia.
“Kita harus mengatur (waktu bermain) pemain baru itu. Jangan sampai kita membuat mereka cedera, karena persiapan yang kurang. Alvarez baru latihan, seminggu sudah latihan butuh waktu lebih,” kata Fernando Valente.
Melihat lini masa dari kedatangan Gilbert Alvarez, alasan yang disampaikan ayah kandung pemain Persik Kediri, Ze Valente itu memang cukup beralasan.
Sebelum turun lawan Persik, secara matematis Gilbert Alvarez hanya punya waktu persiapan dua hari. Ditambah ketika lawan Bali United, waktunya untuk beradaptasi menjadi seminggu.
“Lawan Persik Kediri, kenapa Gilbert Alvarez hanya bermain lima menit, karena dia baru saja datang.”
“Kemudian untuk lawan Bali United, karena dia sudah berlatih seminggu lebih, jadi dia mendapat kesempatan bermain lebih panjang. Mungkin saja di pertandingan berikutnya, dia bisa tampil secara penuh,” jelasnya.
Dalam durasi waktu yang diberikan kepada striker dengan 31 cap untuk Timnas Bolivia itu, Fernando Valente menyadari jika Gilbert Alvarez belum bisa menunjukkan ketajamannya.
Meski demikian, pelatih berlisensi UEFA Pro itu tidak mau ambil pusing. Pihaknya tetap percaya pada pemain barunya tersebut. Hanya membutuhkan waktu untuk bisa menunjukkan kualitasnya sebagai juru gedor andalan Singo Edan.
“Saya tidak peduli statistik berapa kali kita sampai di kotak penalti, tapi skor yang paling penting. Tidak mudah bisa sampai ke kotak penalti, tapi saya yakin Gilbert Alvarez dapat lebih berkembang lagi,” tandasnya.
Selain itu, Fernando Valente juga percaya, Gilbert Alvarez yang memiliki pengalaman segudang, akan bisa mewarnai tim yang berdiri 1987 ini. Bahkan hadirnya pemain kelahiran Santa Cruz ini, Arema FC bakal menjadi tim yang penuh dengan pengalaman.
“Di tim sebelumnya, Gilbert Alvarez adalah kapten tim. Jadi sejak awal, saya percaya kalau kehadirannya akan bisa menularkan pengalaman bermain, untuk pemain-pemain muda Arema FC.”
“Jadi dalam kondisi sekarang, kita hanya perlu memberinya waktu untuk bermain. Setelah ini, pasti dia akan mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak. Siapa tahu Gilbert Alvarez akan menjadi starter di pertandingan berikutnya,” tandas pelatih berusia 64 tahun ini. (Ra Indrata)