Malang Post – Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Batu memprediksi, arus lalu lintas di Kota Batu akan mencapai puncaknya saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Diprediksi, puluhan ribu kendaraan akan lalu lalang di Kota Apel.
Dalam pemetaan awal, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu mengungkapkan ada sembilan titik potensi kemacetan di Kota Batu. Titik-titik kemacetan itu seperti di simpang empat Arhanud, simpang tiga Pendem, pertigaan Bendo, pertigaan TMP, Jalan Ir Soekarno, krematorium, kawasan Alun-alun Kota Batu dan sejumlah ruas jalan lain.
Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya kemacetan parah, Pemkot Batu akan melakukan pemasangan 30 titik kamera dan 10 titik kamera CCTV manajemen pengawasan lalu lintas. Lalu juga didirikan tujuh titik pos pantau.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, untuk mengatasi persoalan lalu lintas saat Nataru. Perlu membangun chemistry dengan stakeholder terkait. Sebab persoalan transportasi adalah urusan bersama.
“Karena itu, butuh chemistry yang baik untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga ketika timbul masalah dapat segera diselesaikan. Melalui pemetaan dan simulasi yang matang. Serta pencermatan yang tepat, karena Kota Batu menjadi tujuan utama wisata saat momen Nataru,” tutur Pj Aries, Rabu, (6/12/2023).
Menurut Aries, Dishub sebagai leading sektor tidak bisa bekerja sendiri. Dishub membutuhkan bantuan dan kerjasama dari semua sektor terkait dalam menyelesaikan permasalahan lalu lintas.
“Menurut saya semua harus terlibat. Termasuk ketika ada sebuah event. Pihak penyelenggara acara harus jujur ada acara apa dan mendatangkan berapa peserta. Dari informasi tersebut, bisa digunakan untuk mengambil keputusan terkait penyelesaian persoalan yang dimungkinkan muncul,” kata Aries.
Aries menjelaskan, sinergitas stakeholder ini akan dikolaborasikan bersama. Bertujuan agar tidak ada ego sektoral. Menyalahkan satu sama lain jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
Lebih lanjut, dalam menghadapi libur Nataru, berbagai persiapan telah dilakukan. Salah satunya di jalur tengkorak Jurang Susuh di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Juga pemetaan secara masif di jalur Karangploso hingga Karanglo.
“Pemetaan masif untuk menghadapi Nataru sudah dilaksanakan DPUPR Kota Batu. Yakni dengan melakukan perbaikan jalan di Jurang Susuh. Diharapkan masyarakat akan nyaman saat berkendara,” terangnya.
Meski persoalan tanjakan di Jurang Susuh belum ditemukan solusi. Namun saat ini telah dilakukan pelebaran jalan yang telah dilakukan oleh DPUPR Kota Batu.
“Saya kira, nanti saat liburan Nataru tidak ada permasalahan krodit bila terjadi kemacetan. Karena sudah ada pelebaran jalan,” imbuhnya.
Aries berharap, berbagai pemetaan awal yang telah dilakukan tersebut bisa menjadi solusi. Sehingga semua dapat berjalan lancar dan baik sepanjang libur Nataru.
“Jika titik simpul terjadi permasalahan. Maka stakeholder terkait lalu lintas akan langsung mencari solusi terbaik,” katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Batu, AKP Ponsen Dadang Martianto mengatakan, saat liburan Nataru disiapkan Pos Pelayanan (Posyan) yang ada di Alun-alun Kota Batu. Kemudian enam Pos Pengamanan yang disebar di titik-titik yang sering terjadi kepadatan arus lalu lintas.
“Untuk pemetaan titik yang disinyalir sering terjadi kepadatan arus lali lintas hingga macet, sudah disebar Pos Pengamanan. Ini mengingat liburan Nataru adalah libur nasional. Tentunya banyak wisatawan yang datang ke Kota Batu sehingga terjadi peningkatan volume kendaraan,” katanya. (Ananto Wibowo)