Malang Post – Kekalahan yang diterima Arema FC, di pekan ke-21 pada Senin (4/12/2023) kemarin, ternyata sulit diterima oleh pelatih Jose Fernando Martins Valente.
Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Arema FC menyerah 2-3 dari tuan rumah Bali United. Lewat gol-gol yang diciptakan Jefferson Mateus de Assis Estacio (menit 15 dan 40) dan gol bunuh diri kapten tim Arema FC, Johan Ahmat Alfarizie di menit ke-37.
Sedangkan dua gol balasan Arema FC, dibuat pemain barunya Sneyder Julian Guevara Munoz, menit ke-43 dan gol Dedik Setiawan saat laga berjalan di menit ke-60.
Bagi pelatih asal Portugal itu, kekalahan yang diterima timnya lebih disebabkan faktor non teknis. Karena dia merasa seperti melawan tiga tim di pertandingan yang disaksikan 2.526 penonton tersebut.
“Kadang, saya merasa kami seperti bermain menghadapi tiga tim. Yakni tim lawan yang kuat, tim wasit yang banyak membuat keputusan kurang bagus dan melawan tim kita sendiri. Kadang kita membuat kesalahan yang berbuah gol bagi lawan,” kata Fernando Valente dalam sesi jumpa pers usai laga, Senin (4/12/2023) kemarin.
Meski demikian, pelatih berlisensi UEFA Pro itu mengaku, bukanlah tipe pelatih yang selalu
mencari alasan terhadap kekalahan timnya. Termasuk juga tidak mencari pembenar, terhadap kegagalannya meraih poin.
Dia pun lantas memberikan contoh gol kedua Julian Guevara, yang seharusnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Sayangnya gol itu dianulir wasit Candra, dengan alasan posisi gelandang asal Kolombia itu, sudah dianggap terjebak offiside.
“Tapi memang tidak mudah untuk bisa mendapat poin di sini. Namun, kami tak menyerah begitu saja. Yang saya katakan ini tentang semangat para pemain saya. Kami harus selalu bertarung untuk hasilnya,” tandasnya.
Belum lagi di laga tersebut, Arema FC harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-72. Itu setelah Ariel Lucero mendapatkan kartu merah langsung dari wasit Candra.
Playmaker asal Argentina itu, dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Luthfi Kamal. Dengan memukul bagian tengkuk pemain bernomor punggung 71 tersebut. Apalagi sebelumnya, Ariel Lucero sudah mendapatkan kartu kuning di menit ke-48.
Bahkan dengan kejadian tersebut, Fernando Valente menganggap apa yang dilakukan Ariel Lucero, adalah tindakan yang bodoh. Dia pun mengaku bakal menyiapkan sanksi untuk Ariel Lucero.
“Tetapi dalam situasi pemain kita lebih sedikit, justru permainan kita menjadi lebih konsisten. Karena itu, ketika tidak punya Ariel Lucero, kita masih memiliki Arkhan Fikri. Belum lagi dengan adanya pemain baru, kita harus mencoba formasi yang baru juga,” tandasnya.
Dan tentu saja, sebutnya lagi, dengan kondisi kekurangan pemain, serta mencoba untuk mengubah hasil, Arema FC harus mengambil risiko untuk tetap bisa mencetak gol. Sekalipun terkadang keberuntungan dalam situasi tersebut, menjadi sangat penting.
“Rencana kita untuk selalu maju ke depan dan mencoba memberikan pengalaman kepada pemain-pemain muda. Apalagi mereka sudah berjuang sangat keras, untuk bisa membalikkan keadaan. Meski pada akhirnya kita tidak bisa memenangkan pertandingan.”
“Hanya saja kita tidak pernah menyerah. Apalagi semuanya bisa melihat, dengan semangat yang kita miliki, harusnya kita bisa mengubah pertandingan,” pungkas pelatih 64 tahun itu. (Ra Indrata)