Malang Post – Desa Wisata Tulungrejo, merupakan desa yang sangat subur dengan corak masyarakatnya yang majemuk. Sebagai besar dari mereka bermatapencaharian sebagai petani sayur dan buah apel. Letak geografisnya terdiri dari hamparan perkebunan, perbukitan dan pegunungan.
Ditunjang kesejukan udara dan indahnya panorama alam. Terletak di dataran tinggi serta dikelilingi Gunung Anjasmoro, Welirang dan Arjuno. Membuat Desa Wisata ini patut untuk dikunjungi saat anda berlibur ke Kota Batu.
Kepala Desa Tulungrejo, Suliono menyatakan, Desa Wisata Tulungrejo punya lahan apel terluas se Asia Tenggara. Luas lahan pertanian apel di desa ini sekitar 200 hektare. Para petani apel didominasi petani milenial.
“Berada di ketinggian sekitar 1.300 mdpl. Sejumlah potensi wisata ada di desa ini. Mulai dari wisata alam, wisata edukasi, wisata sosial budaya hingga wisata modern,” tutur Suliono, Senin, (4/12/2023).
Dia memaparkan, Desa Wisata Tulungrejo, punya sejumlah objek wisata yang sudah dikenal masyarakat. Diantaranya seperti Taman Rekreasi Selecta, air terjun Coban Talun, wisata petik apel, wisata religi Pure Giri Arjuno, Bon Desa dan Jeep Adventure.
“Karen kami punya lahan pertanian apel yang sangat luas. Wisata petik apel jadi destinasi wisata unggulan di Desa Wisata Tulungrejo,” tuturnya.
Keberadaan destinasi wisata tersebut, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Diantaranya seperti area parkir, balai pertemuan, cafetaria, jungle tracing, kuliner, outbound, spot foto, selfie area hingga penginapan.
“Wisatawan yang tengah berlibur ke Desa Wisata Tulungrejo tak perlu bingung lagi. Sebab di desa wisata ini berbagai fasilitas penunjang telah disiapkan,” ungkapnya.
SEGAR: Para wisatawan saat melakukan wisata petik apel sekaligus mencicipi segarnya apel di Desa Wisata Tulungrejo. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Ketua Desa Wisata Tulungrejo, Naning Fauziyah menambahkan, selain destinasi-destinasi wisata yang sudah banyak dikenal masyarakat. Di Desa Wisata Tulungrejo juga terdapat Kampung Anggrek hingga fun offroad.
“Di Desa Wisata Tulungrejo banyak tujuan wisata. Untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata itu, kami menyiapkan paket wisata fun offroad,” tutur Naning.
Dalam paket wisata fun offroad itu, wisatawan akan diajak keliling menyusuri Desa Wisata Tulungrejo. Sembari menikmati wisata petik apel di kawasan petik apel Desa Tulungrejo. Dalam paket wisata ini, wisatawan bisa petik dan makan apel sepuasnya didalam kebun.
“Fun offroad berangkat dari Rest Area Tulungrejo dengan armada Jeep. Kemudian keliling ke perkebunan apel terluas di Asia Tenggara. Lalu berlanjut ke Pura Luhur Giri Arjuno dan Putuk Gendero,” paparnya.
Setelah puas menikmati keindahan Desa Wisata Tulungrejo dari tempat-tempat yang dianggap menarik itu. Fun offroad akan dilanjutkan ke dalam hutan pinus yang ada di kawasan wisata Coban Talun. Lalu dilanjutkan manuver air di Sungai Brantas Coba Talun.
“Dalam paket wisata fun offroad, maksimal bisa dinaiki empat penumpang. Tapi lebih nyaman lagi jika dinaiki tiga penumpang. Wisatawan akan diajak berkeliling Desa Wisata Tulungrejo dengan waktu tempuh 2-3 jam,” tuturnya.
Naning menyampaikan, paket wisata fun offroad merupakan salah satu paket wisata paling seru yang ada di Desa Wisata Tulungrejo. Dengan berbagai keseruan yang ditawarkan itu. Pihaknya mematok harga Rp650 ribu untuk satu kali perjalanan.
Selain paket wisata itu, juga terdapat paket wisata UMKM, peternakan dan pertanian di dalam Desa Wisata Tulungrejo. Dari berbagai paket wisata itu, Naning mengungkapkan jika sedikit demi sedikit telah mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Desa Tulungrejo.
“Terlebih UMKM di Desa Tulungrejo juga sudah mampu memasok ke toko oleh-oleh di Kota Batu,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, demi mendongkrak kunjungan wisatawan ke desa wisata. Seluruh paket wisata yang menjadi keunggulan tiap desa akan dioptimalkan.
“Kami melihat desa wisata di Batu ini memiliki keunggulan yang luar biasa. Sehingga, Disparta akan terus meningkatkan. Mulai dari segi destinasi, ekonomi kreatif dan atraksi pertunjukannya,” tutur Arief.
Disisi lain, Arief juga menyampaikan, Desa-desa wisata di Kota Batu terus bergerak dan berkembang. Dimana semua desa wisata di Kota Batu sudah masuk kategori maju dalam jejaring desa wisata (Jadesta).
“Bahkan tiga desa wisata di Kota Batu, diproyeksikan masuk desa wisata mandiri. Tiga desa wisata itu diantaranya Desa Wisata Sidomulyo, Tulungrejo dan Pandanrejo,” tutup Arief. (Adv/Ananto Wibowo)