Malang Post – Hingga pekan ke-21 Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC sudah kalah sebelas kali. Sembilan diterima saat putaran pertama berlangsung. Sisanya, dari empat pertandingan putaran kedua, dua kekalahan sudah didapat.
Hanya saja, dari sebelas kali kekalahan tersebut, mungkin kalah 2-3 atas tuan rumah Bali United, adalah kekalahan paling konyol yang diterima Singo Edan. Justru ketika mereka bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Bagaimana tidak, dalam laga yang disaksikan 2.526 penonton itu, meski bertindak sebagai tim tamu, Arema FC justru menguasai jalannya pertandingan. Perbandingannya 53:47 persen.
Bahkan berkali-kali anak asuh Jose Fernando Martins Valente ini, berhasil mengurung Bali United. Terutama di 15 menit akhir babak kedua. Justru ketika Arema FC bermain dengan 10 pemain.
Tetapi hasil akhir tetap saja tidak berpihak kepada Arema FC. Akibat tiga tindakan yang bisa jadi menjadi penyebab utama kekalahan ke-11 tim yang berdiri pada 1987 itu.
Kekalahan tidak mengenakkan itu, dimulai ketika pertandingan berjalan di menit ke-37. Saat kapten tim, Johan Ahmat Alfarizie, gagal membuang bola lambung ketika berebut di depan mulut gawang Arema FC.
Umpan yang disodorkan Jefferson Mateus de Assis Estacio ke pemain Bali United lainnya di depan gawang, disundul pemain bernomor punggung 87 ini.
Sayangnya bola tidak keluar lapangan, melainkan justru jatuh ke dalam gawang sendiri. Sementara posisi Julian Garcia Schwarzer, juga sama-sama ikut berebut bola. Walhasil tanpa bisa dicegah, gol bunuh diri pun terjadi.
Dan hanya tiga menit berselang, kesalahan kembali dilakukan pemain Arema FC. Kali ini Bagas Adi Nugroho yang mencoba menghentikan laju Jefferson Mateus de Assis Estacio, harus melakukan sleding tekel untuk menjatuhkan pemain bernomor 94 itu.
Lagi-lagi sayangnya, kejadian itu justru di dalam kotak penalti. Tanpa ragu-ragu, wasit Candra yang memimpin pertandingan, memberikan hadiah penalti untuk Bali United. Sekaligus Jefferson Mateus de Assis Estacio bertindak sebagai algojo dan sukses mencetak gol keduanya.
Hanya saja, kejadian benar-benar konyol justru terjadi pada menit ke-72. Kali ini pelakunya adalah playmaker asal Argentina, Pablo Angle Ariel Lucero.
Pemain bernomor punggung 7 itu, harus mendapatkan kartu merah langsung dari wasit Candra. Karena secara sengaja memukul tengkuk Luthfi Kamal, dalam kondisi tidak ada bola.
Dari tayangan ulang peristiwa itu terlihat sangat jelas. Meski apa yang dilakukan Ariel Lucero, adalah bentuk balas dendam dari tindakan Luthfi Kamal, yang menghantam kakinya saat perebutan bola. Namun tidak dianggap sebagai sebuah pelanggaran oleh wasit.
Kontan saja, kartu merah yang diterima pemain asingnya, menjadikan Fernando Valente berang bukan kepalang.
“Jadi saya mungkin akan memberikan hukuman. Karena mengontrol emosi adalah sangat penting dalam sebuah pertandingan. Saya tidak bisa menerima keputusan yang sangat buruk dari pemain,” kata pelatih asal Portugal itu, dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
Namun demikian, justru ketika Arema FC bermain dengan 10 pemain, laga berlangsung berat sebelah. Arema FC yang banyak memberikan tekanan. Sedangkan Bali United, memilih untuk bermain dengan pola counter attack.
Keberadaan pemain baru asal Bolivia, Gilbert Alvarez Vargas dan Charles Lokoli Ngoy, yang dimasukkan di babak kedua, benar-benar memberikan warna.
Meski sayangnya, beberapa kali peluang emas yang dihasilkan pemain-pemain Arema FC, belum bisa dikonversikan menjadi gol.
Hingga pertandingan yang berlangsung Senin (4/12/2023) sore itu berakhir, Arema FC tetap harus mengakui kekalahannya. Bali United, berhasil mempertahankan tiga poin di kandang mereka sendiri. (Ra Indrata)