
STRIKER: Gilbert Alvarez saat berlatih bersama Syaeful Anwar. Penyerang Timnas Bolivia itu didatangkan juga karena kepemimpinannya. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Striker baru Arema FC asal Bolivia, Gilbert Alvarez, memang sudah diturunkan di pekan ke-20 Liga 1 musim 2023/2024. Meski hanya bermain sembilan menit.
Didatangkan langsung dari Bolivia pada Sabtu (25/11/2023) ke Bali, dua hari berselang pemain berusia 31 tahun itu, sudah turun menghadapi Persik Kediri, pada Senin (27/11/2023).
Wajar jika pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, baru memasang striker Timnas Bolivia itu, di menit ke-85. Menggantikan posisi Dedik Setiawan.
Beruntung di laga itu, wasit Ryan Nanda, memberikan perpanjangan waktu empat menit di akhir babak kedua. Gilbert Alvarez bisa mendapatkan waktu bermain lebih panjang.
Pemain yang sudah 30 kali membela Timnas Bolivia itu, sengaja didatangkan untuk menggantikan peran Gustavo Almeida. Striker asal Brasil, pengkoleksi 14 gol untuk Arema FC, yang dipinjamkan ke Persija Jakarta, sejak usainya pekan ke-19.
Hanya saja, belum terlihat peran vital Gilbert Alvarez, di laga yang berkesudahan 1-0 untuk kemenangan Persik Kediri.
Selain karena kondisi kebugaran pemain kelahiran Santa Cruz, yang belum pulih dari perjalanan panjang. Waktu bermain yang diberikan Fernando Valente, juga relatif singkat.
“Gilbert adalah pemain yang punya karakter. Dia berbeda dari Gustavo. Kita tidak bisa membanding-bandingkan kedua pemain tersebut. Yang pasti saya berharap dia bisa membantu tim ini dalam hal mencetak gol,” kata Fernando Valente.
Karena sejak awal, pelatih berlisensi UEFA Pro itu, sudah menempatkan Gilbert Alvarez, sebagai ujung tombak, pihaknya juga sangat yakin tugas mencetak gol bisa dilakukannya dengan baik. Gilbert dituntut memiliki kontribusi yang sebanding dengan penyerang asal Brasil itu.
Pada klub terakhir yang dibela sebelum berlabuh ke Arema FC, Palmaflor del Tropico, Gilbert Alvarez mencetak delapan gol dari 24 pertandingan yang dijalani.
“Saat mendatangkan pemain baru, kami sudah pikirkan pemain seperti apa yang kami butuhkan. Kami harus berhati-hati dalam memilih pemain. Kita lihat profilnya secara detail. Saya yakin Gilbert adalah pemain bagus,” tandasnya.
Selain diharapkan bisa menjadi mesin gol, ternyata Fernando Valente, juga memiliki keinginan lain dengan mengambil pemain yang punya market value Rp6,89 miliar -berdasarkan dana transfermrkt- ini.
Di klub sebelumnya, pemain dengan postur 185 cm ini selalu menjadi kapten tim. Seperti ketika membela Palmaflor, Royal Pari FC maupun Club Jorge Wilstermann.
Hal itu dilakukan pelatih asal Portugal ini, karena di Arema FC di Liga 1 musim 2023/2024 ini, kekurangan pemain yang bisa menjadi figur pemimpin.
Itu setelah kapten tim utama, Johan Ahmat Alfarizie, berkali-kali harus jadi penghuni ‘meja operasi’ karena cedera.
Walhasil, nyaris tidak ada kapten tim yang benar-benar bertahan lama. Selalu berganti-ganti. Mulai dari Ichaka Diarra, Dendi Santoso, Gustavo Almeida dan Charles Raphael de Almeida, yang dibeberapa laga terakhir jadi pemimpin tim.
“Ada satu hal lain yang juga jadi pertimbangan. Pemain ini merupakan kapten tim di klub sebelumnya. Pengalaman dan leadership mereka penting. Untuk membuat tim ini konsisten. Tentunya selain itu mereka punya skill bagus,” sebut Fernando Valente.
Kondisi tersebut, juga ditambah dengan komposisi pemain Arema FC, yang banyak dihuni pemain-pemain muda. Yang nantinya mereka disiapkan menjadi tulang punggung tim. Seperti Arkhan Fikri, Achmad Maulana dan Ginanjar Wahyu.
Kehadiran Gilbert Alvarez, lanjut Fernando Valente, juga dihadapkan bisa menularkan jiwa kepemimpinannya. Hingga bisa membuatnya lebih cepat menyatu dengan tim.
“Didatangkannya pemain senior, juga bertugas membimbing para pemain muda tersebut. Ada kalanya pemain muda bermain kurang konsisten dan itu berdampak pada performa tim,” sebut pelatih yang sudah 11 laga menukangi Arema FC ini. (*/ Ra Indrata)