Malang Post – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menekankan perlunya kewaspadaan dini, kepada semua elemen masyarakat. Sebagai antisipasi potensi kerawanan, terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Kami menilai dalam tahun politik ini, rawan gangguan Kamtibmas. Disebabkan kekhawatiran timbulnya perbedaan pemahaman dan pandangan antar kontestan peserta pemilu. Baik Pileg maupun Pilpres,” ucap Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Kamis (30/11/2023), seperti dilansir dari rilis Prokompin Pemkot Malang.
Wahyu bilang, selain kekhawatiran perbedaan pemahaman pandangan soal politik. Pihaknya juga mengingatkan, agar waspada terhadap perilaku kecurangan atau provokasi. Hal lainnya, seperti intimidasi, isu SARA serta praktek kotor lainnya.
“Kita patut mewaspadai semua hal itu, demi terciptanya kondusifitas keamanan di Kota Malang. Sejauh ini kota kita terkenal penuh ketolenrasian di luar sana. Masa kampanye pemilu telah dimulai pada 28 November 2023 lalu, kita mesti saling menjaga kondusifitasnya,” ujarnya.
Pria alumnus ITN ini menukaskan, melalui forum diskusi atau dialog, bisa menjadi media sharing. Semua stakeholder memiliki peranan mewujudkan kedamaian. Meminimalisir potensi kerawanan di masa tahun politik berlangsung.
“Semua pihak saling bergandengan tangan (sinergi), menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban Kota Malang hingga Pemilu usai. Demikian halnya, parpol pun sebagai peserta Pemilu. Turut mengedukasi kepada masyarakat, sekaligus menjaga kedamaian,” tambah Wahyu.
Sementara, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Rinawati menuturkan, digelarnya acara kewaspadaan dini dan potensi kerawanan memasuki pemilu 2024. Bermaksud mewujudkan kondusifitas daerah.
“Tujuannya sendiri adalah, kami ingin menindaklanjuti bagian dari tahapan pemilu. Sekaligus mewujudkan pemilu yang damai. Kita undang Forkopimda Kota Malang sebagai pematerinya. Termasuk Bawaslu dan KPU,” tutur Rina. (Iwan Irawan – Ra Indrata)