Malang Post – Jika sedang berlibur atau melintas di Kota Batu. Tak ada salahnya mampir ke desa wisata ini. Namanya Desa Wisata Punten, ‘Desa Wisata Ramah Sejuta Pesona’. Letaknya tak jauh dari pusat Kota Batu, hanya berjarak 7,9 kilometer saja.
Berada diketinggian rata-rata 950 mdpl, desa wisata ini menyuguhkan landscape pemandangan alam pegunungan dan hamparan awan. Tak heran jika udaranya masih asri dan sangat segar. Masyarakatnya juga sangat kreatif mengembangkan potensi yang ada.
Marketing Desa Wisata Punten, Yayuk Murniwati menyatakan, di Desa Wisata Punten menawarkan berbagai aktivitas seru. Dikemas dalam sejumlah paket wisata. Mulai dari paket ATV, studi banding, live inn dan petik jeruk.
“Kami punya paket studi banding Desa Wisata Punten. Jadi kalau dinas-dinas atau desa-desa dari luar daerah mau studi tiru, dalam hal pengelolaan Desa Wisata dan manajemen Desa Wisata, kami punya paket tersebut,” tutur Yayuk, Selasa, (28/11/2023).
Dalam paket studi banding, para peserta akan disambut oleh kepala desa dan tari-tarian selamat datang. Kemudian pemaparan potensi wisata yang ada di Desa Punten. Lalu dilanjutkan kunjungan edukasi.
Kunjungan edukasi itu diantaranya adalah edukasi kripik apel, peternakan sapi, pengelolaan sampah TPS3R, peternakan kelinci, pembibitan dan budidaya jamur tiram hingga pertanian jeruk dan jambu merah.
“Selain itu, juga ada edukasi budaya. Yakni budaya tari Kuda Lumping, Reog dan lain sebagainya. Setelah itu dilanjutkan makan siang nuansa alam. Kami manfaat segala potensi yang ada di desa,” imbuhnya.
FOTO BERSAMA: Rombongan wisatawan yang tengah berlibur di Desa Wisata Punten saat berfoto dengan landscape keindahan Desa Wisata ini. (Foto: Istimewa)
Dia juga mengungkapkan, saat ini paket wisata yang sedang hits di Desa Punten adalah paket wisata live inn. Paket wisata tersebut paling dicari sekolah-sekolah internasional. Didalam paket itu, tersedia paket 2 hari 1 malam dan paket 3 hari 2 malam.
“Pada paket wisata live inn ini, pengunjung akan kami ajak untuk menginap di homestay milik warga. Membaur dengan warga desa seperti keluarga baru. Berbagai aktivitas akan dilakukan bersama warga. Seperti masak dan ke kebun bersama,” papar dia.
Lebih lanjut, ketika memasuki musim panen jeruk. Mulai bulan April hingga Juli, fokus utama Desa Wisata Punten adalah paket wisata Jeruk Keprok Punten. Paket wisata itu juga menjadi yang paling menarik di Desa Wisata Punten.
“Banyak wisatawan yang menanti musim panen. Biasanya kalau sudah datang tahun lalu, tahun selanjutnya akan datang lagi. Salah satunya adalah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Saat musim panen tahun ini, beliau datang dua kali untuk petik jeruk,” tuturnya.
Yayuk membeberkan, tak hanya kepincut dengan petik jeruk keprok Punten saja. Gubernur Khofifah juga telah menjadi langganan tetap apabila tengah menjalankan agenda pemerintahan di Kota Batu.
“Jika ada kegiatan pemerintahan di Kota Batu beliau selalu order Jeruk Keprok Punten. Ordernya satu kwintal. Baru kemarin ini beliau order lagi, satu kwintal jeruk dan satu kwintal apel. Beliau sangat senang dan menunggu-nunggu musim panen,” tuturnya.
Berbekal keanekaragaman wisata tersebut, Yayuk mengaku jika saat ini Desa Wisata Punten mulai ramai dikunjungi. Dalam satu Minggu pihaknya bisa menerima 2-3 kali rombongan. Hingga dampaknya, kondisi perekonomian masyarakat desa setempat turut terkerek.
“Di desa wisata ini sistem pengelolaannya pemberdayaan masyarakat. Jadi wisata ini bukan sepenuhnya milik desa. Tapi miliknya masyarakat. Dimana management sistemnya adalah menjahit potensi lokal yang ada. Sehingga semua masyarakat terlibat dalam desa wisata ini,” papar Yayuk.
Di desa wisata itu, juga menjadi salah satu venue kompetisi Urban Downhill Java Series. Menawarkan jalur bersepeda yang memacu adrenalin. Dengan kontur jalan menurun dan berkelok.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, hadirnya wisata petik jeruk tersebut didasari karena turunnya produktivitas apel Kota Batu. Dengan melihat pasar jeruk yang menjanjikan, akhirnya para petani memanfaatkan lahan apel untuk ditanami jeruk.
“Pangsa pasar jeruk cukup menjanjikan. Dengan adanya hal tersebut, pemerintah mengintervensi dengan memberikan stimulus, support dan bantuan kepada petani jeruk. Agar harganya kompetitif dengan pasar jeruk dari daerah lain. Kami akan terus dorong pemanfaatan lahan, untuk bisa digunakan jadi komoditi jeruk,” tuturnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menambahkan, agar desa wisata di Kota Batu semakin maju, pihaknya akan terus melakukan pengembangan. Mulai dari pengembangan SDM melalui edukasi dan semacamnya.
“Ada empat komponen yang kami suport dalam pengembangan desa wisata. Diantaranya adalah pengembangan SDM, menggelar event tematik, membantu pembangunan icon destinasi dan membantu promosi paket wisata,” tutupnya. (Adv/Ananto Wibowo)