Malang Post – Pasar export di Kota Batu semakin bergeliat saja belakangan ini. Setelah tahun lalu berhasil melakukan export perdana lebih dari 1 ton keripik tempe. Kini Kota Batu kembali berhasil melakukan ekspor perdana keripik buah dan sayur.
Total ada dua kontainer kripik buah dan sayur yang diekspor ke Singapura. Ekspor itu dilakukan oleh PT Dafe Alam Sejahtera (Dafes). Pelepasan ekspor healthy chips Kota Batu itu dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
“Dengan adanya ekspor ini, kami berharap dapat memotivasi pengusaha UMKM dan anak-anak muda Kota Batu. Untuk bisa berkreasi mengembangkan potensi lokal Kota Batu,” tutur Pj Aries, Minggu, (26/11/2023).
Pj Aries juga mengaku sangat bangga. Dengan pelepasan ekspor keripik buah dan sayur produk lokal Kota Batu ke Singapura itu. Untuk bisa melakukan hal tersebut, lisensi dan perizinan ekspor jadi suatu hal yang sangat penting.
“Kami akan beri kemudahan dalam perizinan ekspor produk lokal Kota Batu. Sehingga sinergitas antara eksportir dan UMKM dapat tumbuh dan berjalan lebih baik,” katanya.
Pihaknya akan terus mendorong produk lokal Kota Batu. Baik dari sisi peningkatan kualitas dan mempermudah perijinan, untuk menembus pasar ekspor. Sehingga UMKM dan anak-anak muda Kota Batu semakin kreatif dan bersemangat menghasilkan produk lokal berkualitas.
“Salah satu syarat penting melakukan ekspor adalah lisensi. Oleh karena itu kami di Pemkot Batu akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam perijinan. Sehingga akan mempermudah melakukan ekspor. Serta memacu kreatifitas anak-anak muda Kota Batu untuk menghasilkan produk lokal yang berkualitas,” tuturnya.
Sebagai informasi, kripik buah dan sayur, merupakan salah satu produk lokal Kota Batu yang masuk pasar Singapura. PT Dafes yang beralamat di Desa Sidomulyo, Kota Batu, melakukan ekspor perdana dengan mengirimkan 2 kontainer ekspor kripik buah dan sayur Healthy Chips Kota Batu ke Singapura senilai Rp700 juta.
Perwakilan PT Dafes, Dara menyampaikan, permintaan kripik buah dan sayur di Singapura sangat tinggi. Setiap bulannya ada sekitar 8-10 kontainer permintaan. Namun PT Dafes baru bisa memenuhi sebanyak 2 kontainer.
“Kedepannya kami berharap permintaan ini dapat dipenuhi. Seiring dengan semakin tingginya minat pasar kripik buah dan sayur di Singapura,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala DiskoperindagKota Batu, Eko Suhartono mengatakan, dengan adanya ekspor ini menunjukkan bahwa kualitas produk UMKM Kota Batu sudah diakui dunia internasional. Pihaknya berharap, ekspor kali ini akan melecut memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya.
“Ini menjadi hal positif bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujarnya.
Eko juga menyampaikan, Pemkot Batu terus berupaya membantu UMKM dan PKL untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL. (Ananto Wibowo)