Malang Post – Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia atau biasa di sebut P3FNI, mengelar kongres tahunan di Universitas Brawijaya. Tema yang diambil: “Daya dukung dan kesenambungan pangan fungsional dan nutrasetikal untuk pembangunan masyarakat sehat dan produktif”.
Berlangsung selama tiga hari, (21-23/11/2023) di gedung Samantha Krida UB. Tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB).
“Tak hanya seminar nasional dan kongres, acara ini juga diisi dengan workshop UMKM, workshop umum, juga pameran produk pangan fungsional dan nutrasetikal dari UMKM,” ujar Ketua pelaksana kegiatan, Dr. nat. techn. Elok Waziiroh, saat jumpa media, Rabu (22/11/2023).
Ada beberapa pembicara yang dihadirkan. Antara lain, Prof. Dr. Tri Dewanti dari UB membahas tentang daya dukung pangan fungsional dan nutrasetikal berbahan pangan lokal untuk pencegahan stunting.
Hadir juga invited speakers, Prof. Dr. Fereidon Shahidi dari Memorial University of Newfoundland, Canada. Membahas development of functional food ingredients and nutraceuticals through upcycling.
Kemudian, Prof. Dr. Gilles J Guilemin dari PT Bionyeri LtD, membahas tanslational nutraceutical. Prof. Tomonori Nochi dari Tohoku University, membahas recent advances in milk science based on the knowledge of immunology and microbiology.
Ditambah Dr. Siti Narsito Wulan dari UB, tentang tea for physiological and psychological well being. Terakhir, Prof. Hitoshi Shirakawa dari Tohoku University mengulas tentang novel functions of vitamin K and biotin to extend healthy life expectancy.
Dr. Elok juga mengucapkan terima kasih kepada P3FNI, yang telah mempercayai FTP UB untuk jadi tuan rumah acara nasional
“Kita tentu bangga, karena acara ini juga untuk mendukung ekosistem pangan fungsional dan nutrasetikal,” urainya.
Dalam acara ini berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Salah satunya, dari lomba mahasiswa akan dibuat himpunan mahasiswa pangan fungsional dan nutrasetikal.
PELAKSANA: (kiri-kanan) Ketua pelaksana kegiatan, Dr. nat. techn. Elok Waziiroh bersama Ketua P3FNI, Prof. Dr. Ir. C Hanny Wijaya, M.Sc., saat jumpa media, Rabu (22/11/2023). (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Ketua P3FNI, Prof. Dr. Ir. C Hanny Wijaya, M.Sc., menjelaskan, acara ini tidak sekedar melibatkan ilmuwan. Tetapi juga penggiat pelaku UMKM, terutama yang bergerak bidang pangan fungsional dan nutrasetikal.
Prof Hanny, sapaannya, berharap UMKM bidang fungsional dan nutrasetikal bisa bersaing, bermartabat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita punya pameran untuk UMKM bidang pangan fungsional dan nutrasetikal. Kita ada workshop yang banyak undang UMKM, agar mereka bisa bermartabat, punya izin usaha dan punya sertifikat halal,” ujarnya
Dosen IPB tersebut ingin keberadaan P3FNI, membawa pangan fungsional dan nutrasetikal ke ranah dunia. Sejauh ini minat pada bidang tersebut luar biasa karena pangan fungsional dan nutrasetikal sedang booming.
“Mudah mudah kita tidak tertinggal dari negara lain. Melalui acara ini, kami tidak kejar saintifiknya, tetapi mewadahi praktisi seperti UMKM.”
“UMKM bisa menunjukkan produknya di sini, bisa membantu mereka untuk administrasi merek, dan sertifikat halal. Kemarin ternyata kita tahu kalau banyak pelaku UMKM yang terdidik dan ikut dalam penalaran ilmiah untuk cara mengembangkan produk,” tuturnya di hadapan wartawan.
Sementara itu, Dekan FTP, Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc. Ph.D., merasa bangga dan terhormat, telah dipilih sebagai tuan rumah dan co organizer oleh P3FNI.
Ia memandang bahwa kegiatan ini menjadi platform, menjadi sinergi antara akademisi, praktisi, pelaku industri dan UMKM.
“UMKM punya peran kunci dalam menyediakan produk inovatif dan berkualitas tinggi. Dari situ, bisa menciptakan lapangan kerja dan menambah daya jual produk indonesia di tingkat global.”
“Tujuan utama FTP UB agar bisa leading untuk pengembangan produk pangan fungsional dan nutrasetikal. Saat ini, FTP UB sudah ada satu Center Of Excellence (CoE) umbi dan rimpang yang ke depan diarahkan ke bidang penelitian pangan fungsional dan nutrasetikal,” jelasnya.
Dikatakan bahwa antusias mahasiswa sangat baik terhadap sektor pangan fungsional dan nutrasetikal
Tentu dengan diselenggarakan acara seperti ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya pengetahuan masyarakat umum karena ada berbagai pendampingan untuk pengembangan inovasi terkusus FTP dan UB.
Apalagi di Indonesia kita juga mempunya jenis pangan beragam, pangan tradisional kita beragam, nikmat dikonsumsi, biodiversitas kita tinggi kalau mau serius.
“Saya yakin Indonesia bisa menjadi CoE di dunia dan itu harus dimulai dari FTP UB,” tandasnya (M. Abd. Rahman Rozzi)