Malang Post – Wakil III Bidang Keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang, Sulaiman menyampaikan, penanganan kemiskinan dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Salah satu caranya, adalah penguatan pada unit pengumpul zakat (UPZ) dari masyarakat atau instansi pemerintah.
“Contohnya, kami membentuk UPZ di Kecamatan Klojen saat ini. Nantinya mereka berkewajiban mengumpulkan hasil shodaqoh, zakat dan infaq (ZIS) dari tiap kelurahan yang ada di wilayahnya,” terang Sulaiman kepada Malang Post, Selasa (21/11/2023).
Pengumpulan ZIS, dihasilkan dari ASN, non ASN maupun masyarakat. Di kelurahan pun, bisa menghimpun donatur tetap (aghniya’) dari masyarakat. Guna menggeliatkan kembali sekaligus menguatkan ZIS lewat UPZ di bawah kendali BAZNAS.
“Upaya gerakan seribu (Gerbu) sudah berlangsung lama di OPD, hingga saat ini terus berjalan. Sesuai arahan dari Bapak Pj Wali Kota Malang, untuk kembali menguatkan sekaligus pembentukan UPZ di semua wilayah,” jelas dia.
Pengelolaan dan pendistribusian hasil ZIS, yang dihimpun dari ASN, non ASN maupun masyarakat, jelas Sulaiman, akan didistribusikan secara aman syar’i, aman regulasi serta aman NKRI.
“Kita di sini sifatnya sebagai penyalur atau pendistribusi, mitra kerja Pemkot Malang. Membantu tugas pemerintah menanggulangi sekaligus menangani kemiskinan di Kota Malang secara utuh dan berkesinambungan serta berkelanjutan,” kata Sulaiman.
Sulaiman berpendapat, penanganan kemiskinan dilakukan secara menyeluruh, berkelanjutan serta berkesinambungan. Terbentuknya UPZ di Kecamatan, nantinya mengkoordinir dari tiap kelurahan. Setelah sebelumnya terhimpun dari di RT dan RW pada tiap-tiap kelurahan.
“Kita harapkan, UPZ Kecamatan Klojen bisa ditiru maupun diikuti oleh empat kecamatan lainnya. Hingga nantinya UPZ bisa terbentuk secara keseluruhan. Kondisi UPZ di kelurahan pun, masih hitungan jari yang berjalan,” ucapnya.
Padahal terbentuknya UPZ di kecamatan dan kelurahan, untuk mengetuk para donatur (aghniya’), dengan model jemput bola. Sekiranya ada Kecamatan telah siap sedia bergabung menjadi UPZ, pihaknya siap membuatkan sekaligus mengeluarkan SK penetapan sebagai UPZ Kecamatan.
Camat Klojen, Heri Sunarko mengapresiasi serta mendukung penuh terbentuknya UPZ di kecamatan. Pihaknya pun tidak sekadar siap, tapi langsung merealisasikan arahan Pj Wali Kota Malang.
“Kami langsung melakukan aksi nyata. Personel di Kecamatan Klojen, harus siap melaksanakan instruksi pimpinan. Tidak boleh hanya sekadar mengaku siap, tapi tidak melaksanakan,” sebutnya.
Heri Sunarko merasa bersyukur, lantaran Kecamatan Klojen diberi kesempatan membentuk UPZ lebih lawan. Yang sebelumnya mencontoh Lurah Kidul Dalem, Atyatul Husna, yang berhasil menjalankan UPZ dengan baik.
“Selain pembentukan UPZ kecamatan, kami juga langsung menyerahkan hasil penghimpunan ZIS dari seluruh ASN dan non ASN maupun masyarakat, di semua kelurahan wilayah kerjanya. Hari ini kita serahkan langsung donasinya ke BAZNAS Kota Malang,” imbuhnya.
Terpisah, Lurah Kidul Dalem, Atyatul Husna menceritakan, penghimpunan ZIS di wilayah kerjanya, sangat didukung semua masyarakat, mulai dari RT dan RW. Donatur (aghniya’) tetap ada tiga orang. Setiap bulannya terhimpun Rp3 juta sampai Rp4 juta.
“Kas UPZ yang kami miliki saat ini mencapai Rp24 juta. Dibentuk pada 2021 lalu, sistem penyaluran ZIS dari masyarakat, bisa langsung ditransfer atau jemput bola. Uang receh yang kita himpun, kita kembalikan lagi kepada masyarakat,” ungkap Atya.
Uang receh (koin) Rp500 atau Rp1000 yang terkumpulkan, ia bilang, digunakan untuk menangani urusan bencana, stunting, warga kurang mampu serta kebutuhan lainnya. Pihaknya bersama RT/RW bertekad dan berkomitmen dari warga untuk warga.
“Kami berharap donatur di Kelurahan Kidul Dalem kian bertambah banyak. Kepedulian dan rasa memiliki terus tumbuh di masyarakat Kidul Dalem. Kemiskinan dan stunting atau permasalahan lainnya bisa teratasi dengan baik dan cepat,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)