Malang Post – Pulihnya pertumbuhan ekonomi di Kota Batu. Turut diikuti dengan tumbuh kembang apik realisasi investasi di kota ini. Hingga akhir Oktober kemarin, tercatat realisasi investasi di Kota Batu sudah melebihi realisasi investasi sepanjang tahun 2022 lalu.
Hingga akhir Oktober 2023 kemarin, tercatat angka realisasi investasi di Kota Batu sudah tembus Rp1,15 trilliun. Sedangkan untuk modal dasarnya, hingga bulan yang sama sudah tembus Rp5,1 trilliun.
Kepala DPMPTSP Kota Batu, Muji Dwi Leksono menyatakan, jumlah realisasi investasi hingga akhir Oktober sebesar Rp1,15 trilliun, dari modal dasar Rp5,1 trilliun. Jumlah itu sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun 2022 lalu, realisasi investasi di Kota Batu hanya Rp703 milliar, dari modal dasar Rp4,3 miliar.
“Jadi modal dasar itu merupakan akumulasi per tahun. Sehingga jumlahnya naik dari tahun ke tahun. Sedangkan realisasi investasi merupakan akumulasi yang masuk berdasarkan laporan investor,” tutur Muji, Selasa, (21/11/2023).
Dia memperkirakan, hingga akhir tahun 2023 ini, realisasi investasi di Kota Batu bisa tembus sekitar Rp1,5 trilliun. Menyusul biasanya banyak investor yang melakukan pelaporan di akhir tahun.
“Bisa jadi investor yang kemarin di triwulan tidak melakukan pelaporan. Saat akhir tabun mereka melakukan pelaporan. Tapi yang pasti, jumlah realisasi investasi saat ini sudah sangat bagus. Kenaikannya sudah cukup signifikan, dari Rp703 miliar menjadi Rp1,15 trilliun,” papar dia.
Muji membeberkan, dari jumlah realisasi investasi tersebut, ada beberapa yang berasal dari penanam modal asing. Sementara untuk sektor-sektor terbanyak menarik investor, hampir sama dengan tahun sebelumnya. Yakni sektor pariwisata, industri perumahan, UMKM, pertanian dan sebagainya.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan nilai investasi di Kota Batu. Pihaknya telah membuat sejumlah inovasi untuk memudahkan investor. Inovasi-inovasi itu diantaranya adalah Mall Pelayanan Publik (MPP), Mampir Bos (Mobil Anjungan Melayani Pengaduan dan Izin Rakyat Batu Online Single Submission) serta Jagong Bareng bersama pelaku ekonomi kreatif, gapoktan, Bumdes, Pokdarwis.
“Selain itu, juga ada pemain sosmed. Untuk menyelesaikan masalah investasi secara Online Single Submission dan mediasi. Kemudian juga ada inovasi bernama Spirit James Bond. Itu merupakan inovasi-inovasi kami untuk mempermudah investor di Kota Batu,” tutur dia.
Selain melalui inovasi, untuk mengerek jumlah investor ke Kota Batu. Juga telah disahkan Perda Penanaman Modal pada tahun 2022 lalu. Perda itu sebagai payung hukum untuk melindungi para investor. Sehingga lebih tenang saat menanamkan modalnya di Kota Apel.
Disisi lain, pihaknya juga ingin membuat peta potensi investasi di Kota Batu. Sehingga dapat membuat klaster di setiap desa/kelurahan di Kota Batu. Contohnya di Desa Sidomulyo, di desa tersebut merupakan tempat etalase bunga, para investor bisa menyuntikkan dananya ke tempat tersebut.
“Seluruh desa/kelurahan di Kota Batu ini punya potensi investasi masing-masing. Di Desa Gunungsari punya potensi mirip dengan Desa Sidomulyo. Lalu di Desa Tulungrejo ada apel, di Bumiaji ada apel dan beberapa olahan. Sedangkan di Desa Pendem punya potensi di sektor pertanian yang cukup bagus,” katanya.
Melalui klaster-klaster itu, pihaknya akan membuat sebuah map. Sehingga investor bisa melihat dari Google, potensi di suatu desa tersebut seperti apa. Meski begitu, juga dibutuhkan pendamping kelompok usaha di desa/kelurahan.
“Pendampingan sangat diperlukan. Misalnya kalau ada yang mau investasi sari apel. Kami harus mengetahui pelaporan keuangannya seperti apa. Jangan sampai investor mau investasi, tapi makah melakukan investasi bodong. Karena itu, harus kami inventarisir dahulu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)