Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi, melakukan aksi menjaga konservasi lingkungan di kawasan Pantai Bajulmati Gedangan Kabupaten Malang, Rabu (15/11/2023). Dalam kesempatan ini, dilakukan tanam bersama bibit pohon mangrove dan melepas tukik.
“Ini kita lakukan tiap tahun. Tujuannya memang untuk itu, melestarikan lingkungan dan mempertahankan konservasi di pantai Bajulmati, baik itu tumbuhan maupun hewan laut tukik (anak penyu),” terang Bupati Malang, Sanusi, di sela aksi tanam pohon, Rabu (15/11) sore.
Menurutnya, bibit pohon yang ditanam adalah jenis mangrove sebanyak 3 ribu bibit, cemara udang sebanyak 100 bibit, dan anak penyu sejumlah 400 ekor tukik.
Dalam kegiatan ini, juga diikuti relawan pegiat konservasi dan lingkungan hidup setempat. Juga, didukung sejumlah pihak seperti Perhutani, BKSDA, dan dari BUMN/BUMD yang ada di Kabupaten Malang.
Sanusi menambahkan, dengan tetap mempertahankan keasrian dan konservasi lingkungannya, Pantai Bajulmati juha bisa dikembangkan sebagai wisata edukasi dan lingkungan hidup.
Usai menanam beberapa bibit pohon jenis bakau dan cemara udang, Bupati Malang dan beberapa undangan lainnya menuju bibir pantai. Puluhan ekor tukik kemudian dilepas bersama-sama, untui hidup di habitat aslinya di laut.
Tanam bibit pohon dan pelepasan 400 ekor tukik ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Bajulmati Beach yang digelar pemkab Malang. Sebelumnya, juga diikuti pameran dan praktik budidaya garam Tunnel di wilayah setempat.
Turut hadir mengikuti kegiatan ini, salah satu Asisten Sekdaprov Jawa Timur, Moh. Gunawan Salem, dan beberapa jajarannya.
Kepada awak media, Gunawan juga menyatakan apresiasinya, atas upaya yang sudah dilakukan Pemkab Malang bersama instansi terkait, dalam melestarikan dan menjaga konservasi alam di Pantai Bajulmati ini.
Secara khusus, ia menyampaikan apresiasi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir. Menurutnya, budidaya garam Tunnel oleh masyarakat nelayan kawasan Bajulmati, baru ditemukan serta punya prospek untuk dikembangkan lebih jauh.
“Budidaya garam Tunnel ini masih langka. Termasuk, budidaya udang Pahami yang ada di sini. Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kegiatan masyarakat ini, dan tinggal bisa disinergikan pengembangannya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Malang dengan provinsi Jatim,” jelasnya.
Prospek budidaya garam ini sendiri, menurutnya akan sangat bagus jika bisa diproduksi dengan baik.
“Budidaya air tawarnya sudah bagus, tinggal dikembangkan untuk udang Panami-nya. Untuk garam Tunnel, juga sangat bagus karena disebutkan kadar NaCl-nya tadi 97,5 persen. Sehingga, bisa dikatakan sudah premium, dan bagus untuk pasar luar negeri. Tadi disebutkan petaninya, sudah ada pesanan dari Jepang,” demikian Gunawan Salem. (Choirul Amin)