Malang Post – Kesehatan tenaga medis dan tenaga kesehatan (nakes) jadi perhatian pada puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 di Jatim. Untuk membentengi nakes terinfeksi virus hepatitis B. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim melakukan pencanangan imunisasi hepatitis B kepada mereka.
Melalui vaksinasi itu, bertujuan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat mengganggu fungsi organ hati. Pencanangan vaksinasi hepatitis B untuk nakes itu dilakukan di Hotel Orchid, Kota Batu, Kamis, (16/11/2023). Nakes dari RSUD Karsa Husada, Kota Batu jadi yang pertama mencicipi.
Kadinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyono menyatakan, melalui cara itu, diharapkan bisa melindungi nakes dari paparan virus hepatitis B. Vaksin hepatitis B mengandung antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang sudah dinonaktifkan.
“Melalui vaksinasi ini, merupakan salah satu cara kami melindungi para nakes dari paparan virus hepatitis B,” tutur Erwin.
Sebagai bentuk apresiasi, pada puncak HKN di Jatim, pihaknya turut memberikan berbagai penghargaan kepada sejumlah stakeholder. Mulai dari bupati/walikota, perusahaan dan nakes yang punya kontribusi banyak dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Selain itu, pihaknya juga ingin mensinkronkan kebijkan yang ada di pemerintahan pusat dan Provinsi Jatim. Sehingga bisa diterapkan di Dinkes-dinkes yang ada di kabupaten/kota Jatim.
“Kami juga punya target untuk mengimplementasikan tema HKN tahun ini, yakni ‘Tranformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju’. Caranya dengan menyelaraskan program unggulan pemerintah dan masyarakat. Sehingga program yang dipunyai pemerintah, dapat membumi di masyarakat,” tuturnya.
Sehingga momen HKN bukan hanya sekedar seremonial saja. Namun lebih banyak digunakan untuk menggaungkan jika sehat itu penting dan murah kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Jangan sampai sakit. Kalau sakit mahal. Meskipun yang sakit tetap kami bantu melalui sistem yang ada saat ini, yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, vaksinasi hepatitis B untuk nakes, merupakan langkah mitigasi dan preventif untuk melindungi nakes. Sehingga tak sampai tertular virus hepatitis B saat menjalankan tugas.
“Rencananya akan ada tiga tahap. Ini merupakan yang pertama. Melalui cara ini, kami berharap apa yang sekarang dilakukan. Dapat menjadikan bertambahnya semangat untuk melayani masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan di dalam masyarakat. Pihaknya berupaya untuk mengimplementasikan program gerakan masyarakat untuk hidup sehat (Germas) di dalam masyarakat.
“Germas ini sederhana sekali, bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil. Begitu juga dengan PHBS dan life style, bisa dimulai dari sendiri dan lingkungan dimana kita berada. Untuk mewujudkan hal tersebut, tergantung pada dorong diri masing-masing,” ujarnya.
Khofifah mengajak, yang saat ini masih mager (malas gerak) harus berubah menjadi seger (senang gerak). Terlebih saat ini Pemprov Jatim juga punya senam seger, dengan harapan masyarakat senang gerak.
“Walaupun saat ini sudah masuk dunia digital. Jangan malah menjadikan seseorang malas gerak. Tapi harus tetap senang gerak. Semua ini berangkat dari diri sendiri. Dari mager menjadi seger,” tuturnya.
Disisi kain, Khofifah juga menyinggung soal tranformasi layanan kesehatan yang harus dilakukan. Terlebih hal tersebut merupakan program besar nasional. Dimana terdapat enam pilar didalamnya.
“Diantaranya pilar layanan primer, layanan rujukan, ketahanan kesehatan, SDM, pembiayaan dan teknologi kesehatan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)