Malang Post – Ada tiga alasan yang mendorong masyarakat menentukan pilihan dalam Pemilu 2024. Termasuk ketika akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden.
Tiga faktor itu, masyarakat menentukan pilihan berdasarkan faktor dari luar. Seperti etnis, agama dan kesamaan asal daerah dengan calon pemimpin.
“Kemudian identifikasi pemilih dengan calon pemimpin dan parpol. Terakhir bagaimana kinerja dari masing-masing peserta Pemilu,” kata Ketua Departemen Psikologi Universitas Brawijaya (UB), Ali Mashuri, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk.
Ali juga menyampaikan, untuk menjadi pemilih cerdas, dibutuhkan sinergitas yang baik. Salah satunya bagaimana masing-masing orang bisa mengetahui dan menjadi visi misi dan kinerja calon pemimpin menjadi faktor utama.
Sementara itu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang, terus menggencarkan sosialisasi, menjelang hari pemungutan suara.
Kata Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, saat ini tahapan Pemilu 2024 sudah akan masuk masa kampanye.
Karena itu, kata Marhaendra, KPU Kabupaten Malang mulai menyusun aturan dan persiapan menjelang masa kampanye.
“KPU Kabupaten Malang juga akan memetakan wilayah mana yang boleh dan tidak boleh, untuk pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK),” sebutnya yang juga menjadi narasumber di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (15/11/2023).
Pihaknya juga punya program sosialisasi, bernama Soda Gembira. Dimana petugas KPU akan bergabung dalam setiap kegiatan masyarakat, untuk memberikan informasi terkait Pemilu 2024. Termasuk bagaimana cara memilih. (Anisa Afisunani – Ra Indrata)