Malang Post – Kompetisi Liga 1 musim 2023-2024 ini, bisa jadi menjadi sebuah kompetisi dengan jumlah pergantian pelatih cukup banyak di Arema FC.
Tercatat sepanjang masa persiapan hingga pekan ke-10, sudah empat pelatih secara bergantian memoles Singo Edan.
Diawali sepanjang persiapan hingga pekan ke-4, Arema FC dilatih I Putu Gede Swisantoso. Meski secara de jure, yang tercatat adalah Joko ‘Gethuk’ Susilo.
Lalu mulai pekan ke-5 hingga ke-7, Joko ‘Gethuk’ Susilo benar-benar menjadi pelatih Arema FC. Baik secara de facto maupun de jure.
Tetapi pelatih berlisensi A ini tidak terlalu lama. Pekan ke-8 kursi kepelatihan diserahkan kepada karteker pelatih, Kuncoro. Sampai pekan ke-10, ketika Jose Fernando Martins Valente didatangkan ke Malang.
Pelatih asal Portugal itu, secara resmi menukangi Arema FC sejak 23 Agustus 2023. Atau ketika masa persiapan menghadapi Persikabo 1973 di 28 Agustus 2023 lalu.
Ternyata untuk Fernando Valente, target yang dibebankan manajemen Singo Edan, tidak terlalu muluk-muluk. Hanya cukup masuk ke 10 besar di klasemen akhir Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Hanya saja, sepanjang sepuluh laga bersama Arema FC, pelatih kelahiran 22 Juli 1959 ini, belum bisa membawa tim beranjak dari zona degradasi.
“Target kita kepada pelatih kepala, bisa masuk 10 besar. Tapi kita realistis. Kita targetkan bisa lolos dari zona degradasi dulu,” kata General Manager Arema, Muhammad Yusrinal Fitriandi.
Meski berpikir realistis, tetapi bagi Inal -sapaan akrabnya- sekalipun saat ini Arema FC masih berada di zona degradasi, namun target untuk finish di posisi 10 besar klasemen akhir nanti tidak berubah. Harapannya Fernando Valente bisa mewujudkan target tersebut.
Masih ada 15 pertandingan yang harus dijalani para penggawa Arema di sisa musim ini. Artinya masih ada 45 poin tambahan yang bisa diraih.
“Waktu kita meeting terakhir dengan pelatih, tidak ada pembicaraan tentang perubahan target kita. Kami tetap targetkan tim ini bisa mencapai posisi 10 besar,” imbuhnya.
Inal mengaku masih sangat optimistis, Arema bisa masuk posisi 10 besar di akhir musim nanti. Kepercayaan diberikan kepada Fernando Valente sebagai pelatih.
“Kalau ditanya optimistis atau gimana, saya masih optimistis, karena tim ini sudah mulai solid. Secara komposisi tim kita masih sangat optimistis bisa meraih target tersebut,” katanya seperti dilansir dari Wearemania.
Sementara itu Fernando Valente sendiri dibeberapa kesempatan menyebutkan, pihaknya tetap optimis bakal bisa lolos dari zona degradasi. Hal itu didasarkan pada kondisi tim yang terus meningkat dari satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya.
“Soal kelemahan Arema FC saat ini, saya tidak bisa berbicara apa yang terjadi sebelumnya. Apa yang saya tahu adalah di musim sebelumnya, saya sudah mengikuti pertandingan di Liga 1.”
“Saya melihat di musim ini sebenarnya tim lebih siap. Di Liga sangat meningkat. Tetapi kita harus paham apa yang terjadi di Arema. Jelas tidak mudah untuk menghadapi situasi yang terjadi,” katanya.
Kondisi itu didasarkan pada pandangannya saat pertama kali datang ke Arema. Yang dilanjutkan dengan terus melakukan segalanya untuk memperbaiki tim ini.
Mantan pelatih Estoril U-23 di Liga Portugal itu merasakan, sekalipun pelan tetapi tim ini terus berkembang. Karena dia menuntut pemain untuk bertarung sampai akhir.
“Tentu saja kita membutuhkan waktu. Karena saya datang ke sini dengan ide-ide baru.”
“Jadi tentu saja kita harus beradaptasi dengan ide-ide yang baru. Semua itu butuh waktu untuk membentuk tim yang konsisten dan kompetitif,” sebutnya.
Karena itulah, langkah pertama yang akan dilakukan Fernando Valente adalah bisa keluar dari zona degradasi. Meski tentu saja di putaran kedua ini, target tersebut akan lebih berat.
“Tentu saja kita akan mencoba untuk berbuat lebih baik di putaran kedua ini, ketimbang putaran pertama. Dan akhirnya kita akan melihat apa yang akan terjadi di akhir musim ini,” sebut pelatih yang sudah memberikan 15 poin untuk Arema FC di sepuluh laganya. (Ra Indrata)