Malang Post – Persija Jakarta secara resmi pada Kamis (9/11/2023) malam, memperkenalkan Gustavo Almeida dos Santos, sebagai pemain baru untuk mengarungi sisa laga di Liga 1 musim 2023/2024.
Striker asal Brasil itu, dipinjam dari Arema FC untuk durasi waktu enam bulan. Sementara kontrak pemain yang sudah menyumbang 14 gol untuk Arema FC itu, dikontrak Singo Edan untuk durasi satu tahun. Yang baru akan berakhir 1 Juli 2024 mendatang.
Praktis masih ada peluang bagi Gustavo Almeida, untuk kembali ke Arema FC sebelum masa kontraknya habis. Karena pemain bernomor punggung 70 di Arema FC itu, akan mengakhiri masa peminjamannya di Persija, hingga 9 Mei 2024 mendatang.
Penegasan Gustavo Almeida tidak dijual itu, disampaikan General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi. Apalagi manajemen punya alasan tersendiri untuk memilih opsi peminjaman, bukan penjualan.
“Memang Gustavo dipinjamkan. Kenapa harus menjual dia kalau dengan meminjamkannya saja, secara bisnis kita sudah oke. Tentu peminjaman ini tidak cuma-cuma, ada benefit yang dirasakan Arema (loan fee),” kata Inal, sapaan akrab Yusrinal.
Soal benefit itulah, yang konon justru menjadi alasan bagi manajemen Arema FC, untuk membuat keputusan yang tidak lazim.
Bagaimana tidak, striker berusia 27 tahun itu adalah penyumbang gol terbanyak di Arema FC. Ada 70 persen dari 20 gol yang dibuat Arema FC, diciptakan Gustavo Almeida.
Sementara posisi tim berjuluk Singo Edan itu sendiri, saat ini masih tidak aman. Hingga pekan ke-19, Arema FC masih terdampar di zona degrasi.
“Siapa yang tidak berharap Gustavo bisa kembali? Gustavo masih ada kontrak dengan kita berdurasi satu tahun (1 Juli 2023-1 Juli 2024). Sementara, peminjamannya hanya enam bulan di Persija,” imbuh pria berkacamata ini.
Hanya saja, dalam kondisi keuangan klub yang betul-betul aman, manajemen Singo Edan memang harus berpikir soal kemampuan finansialnya, untuk bisa menyelesaikan kompetisi musim ini.
Sementara pemasukan klub, hanya berasal dari sponsor. Sektor pendapatan tiket pertandingan, yang sebelumnya justru menjadi pemasukan terbesar, harus benar-benar disingkirkan.
Karena di prediksi sampai kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 ini berakhir, Arema FC masih harus berkandang di luar Malang. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, masih menjadi alternatif terbaik untuk kandang pinjaman. Meski konsekuensinya, penonton yang datang saat laga kandang, hanya segelintir orang.
“Saya tak bisa bilang kalau dilepasnya Gustavo, (kondisi finansial) Arema FC bisa selamat sampai akhir musim. Tapi paling tidak biaya operasional kami selama 3-4 bulan bisa tercukupi,” beber Yusrinal Fitriandi.
Komentar itu juga memastikan, peminjaman Gustavo Almeida ke Persija Jakarta, tidak benar-benar gratis alias hanya sekadar membayar gaji bulanan pemain. Tetapi juga melibatkan sejumlah nominal uang sebagai kompensasi.
Sedangkan uang kompensasi itulah, yang bisa digunakan Arema FC untuk memenuhi seluruh biaya operasional tim pada sisa kompetisi Liga 1 musim ini.
“Ini bukan hanya soal bisnis. Kalau kita jual, mungkin kita bisa mendapatkan dana lebih besar, tapi kita akan kehilangan dia. Kalau kita pinjamkan, dia masih bisa kembali. Kemungkinan itu selalu ada,” tandasnya.
“Semua pasti kecewa. Tapi, klub sedang dihadapkan pilihan berat. Kami benar-benar, sangat dilema.”
“Setelah Tragedi Kanjuruhan, kondisi Arema FC memang seperti ini. Kami berusaha untuk selamat. Tiga bulan ini menjadi fase yang paling berat. Tapi kami bisa pastikan Arema FC tak pernah terlambat membayar gaji,” ungkap Yusrinal Fitriandi. (Ra Indrata)