Malang Post – Permasalahan sampah di Kota Batu terus dicarikan solusi. Meskipun saat ini, permasalahan itu telah berangsur-angsur menampakkan titik terang. Untuk mengatasi permasalahan sampah agar lebih optimal. Pemkot Batu melalui Bagian Pemerintah menggelar sosialisasi pengelolaan sampah di wilayah kelurahan.
Total ada 53 peserta yang mengikuti kegiatan yang digelar di Hotel Samara, Kota Batu, Kamis, (9/11/2023). Para peserta itu berasal dari perwakilan bank sampah, pengelola sampah di wilayah kelurahan se-Kota Batu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lainnya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, kejadian yang terjadi di Kota Batu bisa menjadi momentum yang baik. Apabila diambil dan dilaksanakan dengan langkah yang tepat.
“Persoalan sampah bisa diatasi dengan cepat, jika semua pihak terlibat. Termasuk masyarakat, tidak boleh hanya berfikir jika permasalahan sampah hanya urusan pemerintah saja,” ujar Pj Aries.
Dia mengungkapkan, jika masyarakat tidak tahu proses sampah setelah dibuang dikemanakan. Karena itu, saat ini pihaknya tengah berusaha mengubah mindset. Apabila urusan sampah bukan hanya tugas pemerintah saja.
“Masalah sampah bukan urusan pemerintah saja. Masyarakat, dunia usaha dan kelurahan harus menjadi ujung tombak untuk mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pj Aries mencontohkan, salah satu sekolah dasar di Kelurahan Temas, dengan lingkungan yang asri dan sang bersih. Kemudian anak-anaknya dilatih untuk peduli, terhadap kebersihan lingkungan sekolah.
“Dari hal tersebut, kita tak perlu malu untuk meniru perilaku baik itu. Jangan malu untuk belajar ke tempat lain agar wawasan kita semakin bertambah. Utamanya untuk pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan,” tutur dia.
“Salah satu contoh tadi kami pergi ke SDN 1 Temas. Di sekolah itu, sangat baik kebersihan lingkungannya. Anak-anaknya juga diajari untuk peduli dengan lingkungannya dengan bersih-bersih di kelasnya masing-masing,” imbuh Aries.
SOSIALISASI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat membuka sosialisasi pengelolaan sampah TPS3R di Kelurahan se Kota Batu. (Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam sosialisasi untuk mengatasi masalah persampahan itu. Turut didatangkan Kepala DLH Kabupaten Banyumas. Dia memberikan materi tentang tata cara pengelolaan sampah. Sekaligus penguatan dari segi administrasi dalam bentuk Perwali atau Perbub.
Kepala Bagian Pemerintahan Pemkot Batu, Arif Purwanto menyampaikan, lewat sosialisasi itu, diharapkan permasalahan sampah di perkotaan bisa tuntas. Sehingga ikon Kota Wisata tidak akan terbebani bagaimana penanganan sampah.
Lewat kegiatan itu, merupakan langkah awal untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayah kelurahan. Sehingga dapat dijadikan percontohan oleh desa-desa di Kota Batu.
“Dalam waktu dekat ini, KSM (kelompok swadaya masyarakat) yang ada di seluruh kelurahan Kota Batu, akan kami ajak belajar penanganan sampah melalui TPS3R yang ada di Kabupaten Banyumas,” tuturnya.
Dipilihnya Kabupaten Banyumas sebagai tempat belajar penanganan sampah buka tanpa sebab. Sebelumnya Kabupaten Banyumas pernah bernasib sama dengan Kota Batu. Tepatnya pada tahun 2018 lalu, mereka mengalami darurat sampah, karena ditutupnya TPA.
“Kondisi seperti ini sama dengan Kota Batu. Mengapa di Banyumas disebut darurat karena sampah dibuang di fasilitas milik pemerintah daerah salah satunya Alun-alun,” bebernya.
Di saat kondisi darurat sampah itu, Banyumas mengaktifkan pengolahan sampah di masing-masing kelurahan dan desa. Dari terobosan itu, mereka berhasil memperoleh penghargaan Adipura penanganan sampah melalui TPS3R.
“Karena itu, kami ingin melihat langsung ke sana. Seperti apa pelaksanaan penanganan sampahnya. Akan kami adopsi lalu diterapkan ke Kota Batu. Sehingga penanganan sampah bisa lebih maksimal. Atau bahkan bisa lebih sempurna dari Banyumas,” tutupnya. (Ananto Wibowo)