Malang Post – Pemkot Batu kembali meraih penghargaan di tahun 2023 ini. Kali ini mereka meraih Penghargaan Terbaik ll Nasional Bhumandala Awad. Pada kategori Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan kategori kota.
Penghargaan itu diterima langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dari Badan Informasi Geospasial (BIG) RI, di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kabupaten Badung, Bali, Senin (6/11/2023) malam waktu setempat.
Kepala BIG, Muh Aris Marfai menyatakan, inovasi yang masuk tahun ini sebanyak 70 inovasi. Berasal dari 50 Kementerian, Lembaga dan Pemda. Dari jumlah tersebut, artinya Indonesia sudah semakin maju dalam memanfaatkan informasi geospasial.
“Tantangan ke depan bagi BIG untuk menyediakan informasi geospasial yang lebih akurat dan detail kepada Kementerian, Lembaga dan Pemda. Agar tidak perlu repot lagi menyusun peta dasarnya ketika mau mengembangkan inovasi maupun aplikasi,” katanya.
Aris Marfai menambahkan, inovasi dalam pemanfaatan informasi geospasial saat ini punya peran penting dan berkembang di banyak sektor. Dia meyakini, bahwa kedepannya langkah kreatif dan inovatif akan lebih banyak lagi.
Melalui Penghargaan Bhumandala menunjukkan urgensi pemenuhan peta skala besar. Pihaknya berkomitmen akan terus memenuhi hal tersebut untuk menunjang tidak hanya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tetapi juga mitigasi kebencanaan, perencanaan infrastruktur, konservasi lingkungan dan sebagainya.
“Kami dari BIG dalam 2-3 tahun ini akan mengupayakan untuk menyelesaikan peta 1:5000 skala detail seluruh Indonesia. Beserta dengan layer-layer yang diperlukan. Contohnya seperti kontur, 3 dimensi, land cover dan jaring-jaring jalan,” ujarnya.
BHUMANDALA AWARD: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menerima piagam penghargaan Bhumandala Award Terbaik ll Nasional, kategori Informasi Geospasial Batas Desa/Kelurahan tingkat Kota. (Foto: istimewa)
Sementara itu, Pj Aries usai menerima penghargaan, menyampaikan bahwa Informasi geospasial sangat penting. Utamanya dalam pengambilan keputusan dan perencanaan yang berkaitan dengan lokasi atau wilayah tertentu.
“Kota Batu punya potensi sumber mata air, juga wilayah yang terdiri dari 60 persen merupakan kawasan hutan. Informasi geospasial juga bisa membantu pemerintah untuk menghitung potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dimana saat ini dirasa belum optimal, yaitu Rp250 miliar tahun 2023,” kata Aries.
Pria berkacamata itu juga menyampaikan, beberapa waktu yang lalu dalam rangka meningkatkan potensi PAD Kota Batu. Pemkot Batu telah meneken kerjasama dengan BIG.
“Mari ciptakan tertib administrasi pemerintahan, memberikan kejelasan dan kepastian hukum. Terhadap batas wilayah suatu desa/kelurahan yang memenuhi aspek teknis dan yuridis,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menambahkan, informasi geospasial merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung pemetaan wilayah di Indonesia. Khususnya bagi Kementerian LHK, di mana wilayah Indonesia 63 persen merupakan kawasan hutan. Informasi geospasial penting untuk melengkapi data terkait suatu wilayah.
“Informasi geospasial penting untuk dipahami oleh para pemangku kebijakan. Sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga pengelolaan sumber daya dalam negeri, bahkan juga bisa berkontribusi untuk lingkup global,” tutupnya. (Ananto Wibowo)