Malang Post – Bursa transfer paruh musim, yang dimulai sejak 1 November lalu, benar-benar mereduksi jumlah pemain Arema FC.
Data terakhir yang dilansir PT Liga Indonesia Baru, hingga putaran pertama kemarin, ada 28 pemain yang terdaftar.
Tapi hingga Minggu (5/11/2022) jumlahnya semakin berkurang. Kini tinggal menyisakan 24 pemain.
Sebelumnya pada awal dibukanya transfer window, dua pemain langsung dipinjamkan ke klub Divisi 2. Hamdi Sula Umanailo dipinjamkan ke PSMS Medan. Sementara Samsudin dipinjamkan ke Persikab Kabupaten Bandung.
Saat ini diwaktu hampir bersamaan, kembali dua pemain memutuskan hengkang dari Arema FC dengan alasan yang berbeda.
Pemain ketiga yang dipinjamkan adalah Asyraq Gufron. Gelandang tengah Singo Edan yang baru bergabung di musim ini, dibutuhkan tenaganya oleh Persikab Kabupaten Bandung.
Pelatih Persikab yang juga mantan pelatih Arema FC, I Putu Gede, yang mengajukan peminjaman pemain yang sebelumnya bermain untuk Bhayangkara FC tersebut.
“Di bursa transfer jeda kompetisi ini, Asyraq Gufron menjadi pemain kedua yang dipinjamkan ke Persikab. Ini sesuai dengan permintaan mereka,” kata Manajer Tim Arema Wiebie Andriyas.
Keputusan dipinjamkannya Asyraq Gufron ke Persikab Kabupaten Bandung, kata Wiebie, sudah sepengetahuan pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente. Tentu saja, keputusan itu bisa disebut sebagai keputusan bersama.
Sepanjang putaran pertama lalu, pemain bernomor punggung 25 ini, dari 10 kali namanya masuk dalam daftar susunan pemain, tapi baru bermain di tiga pertandingan bersama Arema (182 menit).
Pemain asal Surabaya itu sempat mengalami cedera cukup lama sebelum akhirnya dipinjamkan.
“Hal ini juga sudah didiskusikan oleh tim pelatih Arema. Proses peminjamannya berjalan lancar, hari ini semoga bisa disahkan dan resmi memperkuat Persikab,” kata pemilik klub NZR Sumbersari, klub Liga 3 Asprov Jatim.
Kondisi berbeda justru terjadi pada Mikael Tata. Pemain kelahiran Jakarta ini, menjadi pemain keempat yang hengkang dari Arema FC. Hanya saja, pemain berusia 19 tahun ini keluar tanpa alasan yang jelas.
Meski sebenarnya, Mikael Tata sudah santer digosipkan bakal tak lagi menjadi bagian dari tim Arema di putaran kedua.
Hanya saja, hengkangnya pemain yang memiliki nilai transfer Rp1,7 miliar berdasarkan perhitungan transfermarkt ini, tidak jelas alasan yang melatarbelakangi hengkangnya.
“Kami sudah berbicara, diskusi dengan Tata dan juga dengan tim pelatih. Tata memilih untuk tidak melanjutkan di Arema,” kata Wiebie Andriyas.
Wiebie menegaskan, manajemen Arema menghormati keputusan Mikael Tata yang memilih mundur.
Meski alasannya tak jelas, pria asli Malang itu berharap ini keputusan terbain buat kedua belah pihak.
Hingga akhir putaran pertama, pemain dengan posisi bek kiri ini, sudah bermain dalam 13 pertandingan (726 menit).
Pemain berdarah Papua yang lahir di Jakarta itu, sempat menjadi andalan di posisi bek sayap kiri menggantikan peran Johan Ahmat Farizi yang cedera panjang.
“Tentu saja kami menghormati keputusan tersebut. Sebuah keputusan yang sudah dipertimbangkan matang-matang karena berkaitan dengan karier ke depan,” pungkas Wiebie. (Ra Indrata)