Malang Post – Hasil akhir pekan ke-18, antara Arema FC versus Dewa United, adalah 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Angka tiga poin yang tipis itu, ternyata sama tipisnya dengan persentase penguasaan bola antara dua tim. Hanya berbanding 52:48 persen.
Yang menandakan duel dua tim di laga awal putaran kedua Liga 1 musim 2023/2024 itu, benar-benar berlangsung imbang. Karena dari total tembakan ke gawang, juga hanya 7 berbanding 6.
Tetapi melihat babak pertama dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayang Dipta, Gianyar, justru tuan rumah yang terus mendapat tekanan.
Arema FC terlihat tidak berdaya untuk melakukan serangan. Bahkan cenderung deadlock. Beberapa peluang sangat mudah dipatahkan. Sementara di barisan belakang, tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya terus bertahan.
Baru setelah turun minum, pelan tapi pasti, skuadra Singo Edan mulai bisa mengembangkan permaian. Bahkan bisa mencetak dua gol terlebih dahulu. Yakni lewat Gustavo Almeida di menit 57 dan gol spektakuler Dedik Setiawan, di menit ke-68.
Meski di babak kedua itu pula, gawang Arema FC yang dikawal Julian Garcia Schwarzer, kebobolan satu gol lewat penalti yang diambil Alex Martins.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente mengakui menyuntikkan kata-kata sakti, kepada Charles Raphael Almeida dan kawan-kawan.
“Apa yang saya katakan di ruang ganti? Saya cuma minta pemain untuk lebih sabar dan fokus pada organisasi permainan.”
“Karena bahkan dengan kelebihan satu pemain yang kita miliki, kita akan sulit menang jika tidak fokus. Kita menghadapi tim kuat dan berpengalaman,” kata pelatih asal Portugal itu.
Ya. Sejak menit ke-39, Dewa United harus bermain dengan 10 pemain. Itu setelah Ahmad Rusadi mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit Nendi Rohaendi, yang otomatis keluar kartu merah.
Sebenarnya ada lagi kartu merah untuk Dewa United. Yang didapatkan Egy Maulana Vikri. Namun kartu kuning kedua untuk striker Timnas Indonesia itu, didapatkan ketika laga sudah berada di menit 90+4.
Fernando Valente juga menilai, suntikan semangat yang diberikan di ruang ganti, juga menjadi salah satu kunci untuk bisa mengamankan tiga poin di kandang sendiri.
Karena di babak kedua, pemain Arema FC benar-benar bisa bersabar. Baik saat melakukan serangan maupun dalam bertahan.
“Semuanya harus sabar. Kita juga paham bagaimana cara kita mematahkan pertahanan lawan. Yang semua itu terus kita latih.”
“Kita harus dengan sabar bermain dari satu sisi ke sisi yang lain. Kita punya banyak situasi untuk mengubah permainan dari sisi ke sisi. Termasuk kita punya banyak kombinasi,” sebut pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
Kesabaran itu pula yang ditunjukkan pemain-pemain Arema FC, terutama di sepuluh menit terakhir pertandingan. Ketika gawang Arema FC mendapat gempuran bertubi-tubi dari Dewa United.
Bahkan ketika itu, Fernando Valente merasakan pemainnya benar-benar mendapat siksaan dari Dewa United.
“Kita tahu di pengujung babak kedua, kita banyak menderita dengan serangan Dewa United. Mereka sangat kuat dalam hal heading dan memanfaatkan set piece.”
“Pada saat itu, untungnya kita punya pergerakan secara kolektif, dengan organisasi yang bagus. Jadi kita mampu meredam pemain-pemain yang berpengalaman dan kompetitif, yang dimiliki Dewa United,” sebut pelatih yang sejak 23 Agustus 2023 lalu, mulai memoles Arema FC. (Ra Indrata)