Malang Post – Laga pekan ke-17 yang mempertemukan Bali United vs Persita, Senin (30/10/2023) malam, menjadi pertandingan pamungkas putaran pertama Liga 1 musim 2023/2024.
Secara resmi pula, Arema FC yang finish di urutan 16 klasemen akhir putaran pertama, berada di zona degradasi. Karena hanya berhasil mengumpulkan 14 poin dari 17 kali pertandingan. Cuma tiga kali menang, lima kali seri dan sembilan kali kalah. Memasukkan 16 gol dan kemasukan 31 gol.
Jumlah gol kemasukkan itu, menjadikan Arema FC sebagai tim urutan kedua terbesar dari jumlah kebobolan. Bersama-sama Persikabo 1973. Di urutan pertama ada Bhayangkara Presisi FC yang kebobolan 32 gol. Kebetulan tiga tim ini adalah penghuni zona degradasi.
Faktor pertahanan itulah, yang juga menjadikan bahan evaluasi pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, berencana melakukan perombakan di bursa transfer pemain putaran kedua, mulai 1 November mendatang.
Sekalipun kapan waktu tepatnya untuk mulai turun di transfer window, masih harus menunggu bertemu manajemen Arema FC. Fernando Valente berujar, jadwal pembahasan transfer window itu baru akan berlangsung minggu depan.
“Kita juga harus belajar dalam beberapa pertandingan terakhir, kita selalu bermasalah di pertahanan kita. Meski kita selalu harus belajar dari pertandingan hari ini, untuk menghadapi pertandingan selanjutnya,” sebut Fernando Valente, beberapa waktu lalu.
Itulah sebabnya, pelatih asal Spanyol ini justru memilih untuk konsentrasi menghadapi Dewa United. Kedua tim akan bertemu di pekan ke-18 alias laga perdana putaran kedua pada Kamis (2/11/2023) mendatang.
Sayangnya dimana laga akan dilangsungkan, masih belum diketahui secara pasti. Arema FC yang dilaga tersebut akan menjadi tuan rumah, belum memastikan berkandang dimana. Apakah masih di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Atau seperti rumor yang berkembang, bakal kembali ke Jawa Timur.
“Untuk putaran kedua, saya masih belum punya informasi, dimana Arema FC akan berkandang. Tetapi saya akan bermain dimanapun juga, seperti yang akan diputuskan manajemen Arema FC,” sebut Fernando Valente.
Alih-alih memikirkan venue laga kandang, pelatih berusia 64 tahun ini justru memilih mulai mempersiapkan tim untuk menjamu Dewa United.
“Kita tahu untuk pertandingan selanjutnya melawan Dewa United. Kita akan menguji kualitas tim kita, ketika berhadapan dengan tim papan atas.”
“Apalagi kita tidak boleh lupa, Dewa United bisa mengalahkan Madura United justru di kandang Madura,” tandasnya.
Merujuk komentar tersebut, ketika turun di pekan ke-16, Minggu (22/10/2023) lalu, Dewa United mengalahkan Madura United, 4-1, di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura.
Keempat gol Dewa United dicetak Egi Maulana Vikri (menit 7), Alex Martin (25′ dan 90+8) dan gol bunuh diri Cleberson di menit ke-47. Satu-satunya gol Madura United, dicetak Junior Brandao menit ke 45+2.
Sedangkan Arema FC, sejak di bawah kendali Fernando Valente, masih selalu kesulitan jika bertemu tim-tim papan atas. Sementara Dewa United, saat ini berada di posisi ke-8.
Dari tiga kekalahan yang diderita, selalu dihasilkan dari pertemuan dengan tim papan atas. Yakni Persebaya Surabaya (1-3), Borneo FC (0-1) dan PSM Makassar (0-3).
“Jika kita menghadapi tim yang bagus, itulah saatnya kita melihat bagaimana pemain kita diuji. Dan kita selalu mencoba untuk tidak kalah, bahkan harus bisa memenangkan pertandingan,” sebut Fernando Valente.
Berkaca dari kondisi tersebut, ayah kandung Ze Valente, gelandang Persebaya ini, juga mengakui kalau untuk mengubah tim ini, agar lebih kompetitif dan bisa segera keluar dari zona degrasi, harus membutuhkan waktu. Terlebih saat pelatih berlisensi UEFA Pro ini datang ke Arema FC, kompetisi sudah berjalan dua bulan. Arema FC sendiri juga sudah melakoni sembilan laga, sebelum dipoles.
“Tentu saja kita membutuhkan waktu, karena saya datang ke sini dengan ide-ide baru.”
“Anda semua juga tahu, setiap minggu kita selalu punya pemain yang bermasalah dengan cedera dan terkena akumulasi kartu,” sebut Fernando Valente.
Jadi, kata pelatih kelahiran Porto ini, tentu saja seluruh pemain harus beradaptasi dengan ide-ide yang baru. Semua itu butuh waktu, untuk membentuk tim yang konsisten dan kompetitif.
“Kita juga tahu, tim ini juga sudah berkembang. Jadi kita sudah tahu dari pertandingan lawan Madura United, bagaimana cara kita untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.”
“Itulah yang harus kita siapkan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya,” pungkas pelatih yang sudah delapan laga bersama Arema FC. (Ra Indrata)