Malang Post – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengungkapkan, pengendara yang melintas di seputaran Kayutangan atau Rajabally. Dinilainya masih kurang disiplin dan belum tertib dalam berlalulintas.
“Kita pantau di lokasi, pengendaranya terpantau membahayakan dan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Jika tidak hati-hati dalam melintas akan berbahaya. Baik dari arah utara maupun selatan, mengarah ke arah barat. Sama-sama lakukan crossing (persimpangan),” ungkap dia, saat ditemui di Hotel Grand Mercure Malang.
Selain pengendara motor dan mobil, tambah Widjaja, ada pula dari tukang parkir dalam mengeluarkan kendaraan dari lahan parkir. Rambu larangan pun terkadang diabaikan oleh mereka.
“Untuk itu, pemasangan separator kita fokuskan di perempatan Rajabally. Lainnya, di depan BCA dan depan Lafayette. Upaya itu bagian dari mencegah terjadinya laka lantas,” kata mantan Kabag ULP Setda Kota Malang.
Mengenai rencana pemasangan separator atau median pembatas jalan, Widjaja menyebut akan dikerjasamakan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Mengingat itu ranahnya DLH yang memiliki tusi dan kewenangan.
“Selanjutnya nanti bisa dikonfirmasi ke DLH, ya. Kita telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan DLH. Disisi lain, wacana pemasangan separator juga rekomendasi dari Forum Lalu Lintas,” jelas dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. (Foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Pejabat eselon IIb ini menambahkan, saat ini yang tampak adalah water barrier di tengah perempatan Rajabally. Menjadikan pemandangannya kurang indah. Faktor keamanan dan kenyamanan serta keselamatan menjadi dasar pemasangan separator tersebut.
“Kami berharap pada 2023 ini, pihak DLH mampu mengekskusi separator tersebut. Estetika pemandangan lebih tertata lebih rapi, dan meminimalisir terjadinya laka lantas di kawasan itu,” tambahnya.
Terpisah, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya membenarkan rencana pembangunan separator atau median jalan. Pembangunan itu sesuai proyeksi anggaran 2023. Diprioritaskan di seputaran Rajabally dan sekitarnya.
“Kita pasang di Jalan Semeru, Jalan Kahuripan serta di depan kantor PLN Jalan Basuki Rahmat. Berkaitan hal itu, kita undang pemilik usaha di kawasan tersebut. Diantaranya, Cafe Lafayette, BNI, BCA dan pelaku usaha lainnya,” ujar Rahman.
Lanjut Rahman, sebelum merealisasikan pembangunan taman atau pembatas median jalan. DLH telah melakukan rapat koordinasi bersama perangkat daerah (OPD) lainnya. Termasuk, Forum Lalu Lintas Kota Malang.
“Kita pun mendapatkan rekomendasi dari mereka peserta rakor. Salah satunya adalah forum Lalin. Memiliki kompetensi pada konsep perencanaan, pembangunan median jalan. Sekaligus lebar akan kebutuhan lebar jalannya. Berfungsi sebagai separator pembatas jalan,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)