Malang Post – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, Siadi menyatakan, mematuhi dan tegak lurus keputusan DPP Partai Golkar, yang memastikan Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres mendampingi bacapres Prabowo Subuanto, Sabtu (21/10/2023).
Keputusan DPP Partai Golkar ini diambil saat rapimnas Partai Golkar yang dilangsungkan hari ini. Dalam rapimnas ini, Gibran sengaja hadir di tengah-tengah petinggi dan kader Partai Golkar.
Surat keputusan rapimnas yang memutuskan Gibran sebagai bacawapres untuk Probowo Subianto ini langsung diserahkan kepada yang bersangkutan, setelah dibacakan terlebih dari oleh Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto.
“Untuk kepentingan pilpres, tentu kami akan menyelaraskan dengan apa yang diputuskan di pusat (DPP). Jadi, apa yang sudah diputuskan DPP Partai Golkar, ya kita akan ikuti,” kata Siadi, di sela kegiatan di Kepanjen, Sabtu (21/10) siang.
Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, menurutnya bisa saja menjadi sikap final DPP Partai Gerindra soal siapa pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.
Meski, diakuinya dari hasil beberapa kali munas dan rapimnas, ada harapan kader Partai Golkar yang mengusung ketum sendiri, Airlangga Hartanto, untuk maju dalam kontestasi pilpres.
Keputusan rapimnas terakhir ini sendiri, menurutnya menjadi jawaban bahwa Partai Golkar utuh dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung bacapres Prabowo Subianto.
Meski, pada awalnya Partai Golkar berniat mengusung sendiri kadernya sendiri, yakni ketua umum AH, untuk kemudian melakukan pendekatan ke berbagai pihak untuk diusung bersama sebagai pasangan capres-cawapres.
“Semenjak munas di Bali, pengurus DPW provinsi-provinsi akhirnya beraspirasi untuk bergabung dengan koalisi yang dipimpin Partai Gerinda dan deklarasi mengusung Prabowo sebagai capres,” jelas Siadi.
Soal banyaknya gambar Airlangga Hartanto (AH) dengan tokoh-tokoh lain, seperti pasangan bakal capres-cawapres, di beberapa banner yang dipasang di jalan-jalan, menurutnya itu merupakan suara relawan dan loyalisnya.
“Memang ada juga banner-banner di jalan, yang menampilkan pasangan AH dengan tokoh lain. Itu kan mungkin aspirasi relawan atau pihak yang memang setia pada tokoh yang bersangkutan,” demikian Siadi. (Choirul Amin)