Malang Post – Sepanjang tahun 2023, akan ada 104 ASN Pemkot Batu yang akan meninggalkan kursi empuk Balai Kota Among Tani. Para ASN itu telah memasuki masa purna tugas atau pensiun. Setelah memasuki masa pensiun, mereka tak boleh post power syndrom.
Sebagai informasi post power syndrom adalah suatu kondisi kejiwaan. Dimana umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan, yang diikuti dengan menurunnya harga diri. Agar hal tersebut tak sampai terjadi, Pemkot Batu melakukan pemantapan kepada ASN yang akan purna tugas.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, masa pensiun jangan sampai dijadikan beban. Dalam hal ini, Pemkot Batu melakukan pembekalan dan pemantapan. Agar ASN yang akan memasuki purna tugas dapat termotivasi. Untuk terus bergerak dan beraktivitas aktif dan produktif.
“Melalui cara ini, semoga para ASN yang akan purna tugas dapat termotivasi. Sehingga mau bergerak aktif dan produktif. Jangan karena pensiun malah dijadikan beban. Tetap harus memotivasi diri untuk mencari aktivitas lain,” tutur Pj Aries, Kamis, (19/10).
Dia mencontohkan, aktifitas lain itu seperti membuka usaha atau menjadi takmir masjid bagi yang muslim. Sehingga walaupun tak lagi mempunyai gaji seperti sebelumnya. Dapat bermanfaat kepada masyarakat dan jaminannya surga.
Pembekalan seperti ini dirasa sangat penting. Sebab sejumlah narasumber hebat untuk memotivasi para ASN yang akan purna tugas turut didatangkan. Para narasumber itu diantaranya dari Bank Jatim, Anas Affandi dan Rizky Amalia. Lalu dari Gojek, M. Ismail Soleh dan dari Tokopedia Lady Lisa Vira.
“Ketiga narasumber dihadirkan, untuk memotivasi ASN yang akan memasuki masa purna tugas. Sehingga dapat membuka peluang usaha dari rumah,” tuturnya.
Sehingga setelah memasuki masa pensiun, para ASN tetap aktif dan produktif. Terlebih saat ini, dengan teknologi informasi serta perkembangan media sosial dan gawai yang selalu ditangan. Maka aktivitas usaha bisa dilakukan dimana saja.
Terlebih kondisi Kota Batu yang memiliki potensi sangat besar dalam berbagai bidang. Sehingga potensi perkembangan usaha menjadi sangat terbuka.
“Sebenarnya jika ingin membangun usaha, sudah tidak perlu capek bekerja memisahkan dagangannya. Dengan memanfaatkan media sosial, semua bisa dilakukan dengan cepat. Karena itu, kami hadirkan narasumber untuk memberikan manfaat ekonomi bagi ASN yang akan memasuki masa pensiun,” tuturnya.
Pada pembekalan tersebut, para ASN yang akan purba tugas diberikan pembekalan tentang manajemen keuangan, kewirausahaan dan kesehatan. Total ada 82 orang ASN yang mengikuti kegiatan tersebut. Terdiri dari tiga pejabat administrator, tiga pejabat pengawas, 61 pejabat fungsional dan 13 orang pelaksana. (Ananto Wibowo)