Malang Post – Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo.,M.Sc.Agr bersama jajaran, Kamis (12/10/2023) melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi. Tepatnya di Desa Sumberkencono Kecamatan Wongsorejo, dalam rangka Program Meet UB’s Professor.
Program ini bagian dari pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPP) Universitas Brawijaya (UB).
Salah satu tujuannya, untuk melakukan diskusi serta perencanaan terkait solusi permasalahan yang terjadi di pedesaan. Yang dibahas antara guru besar UB, dengan masyarakat pedesaan serta stakeholder setempat, terkhusus daerah Jawa Timur.
Adapun topik yang dibawa pada kegiatan ini adalah, ‘Teknik Pasca Panen Produk Pertanian’.
Kota Banyuwangi sendiri, sebenarnya memiliki potensi pertanian yang melimpah. Seperti bawang, tomat dan pisang. Namun pengelolaan pasca panen yang belum optimal, sehingga hasil pertanian tersebut belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Menurut Suradi, Ketua kelompok tani Sumber Beras Sumberkencono, masyarakat masih kesulitan dapat mengelola produk hasil pertanian setelah panen. Selain dengan menjual produk secara langsung, tanpa diolah terlebih dahulu. Sehingga memiliki umur simpan yang relatif pendek, karena dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan juga kondisi penyimpanan.
“Tidak hanya itu, tanpa pengolahan hasil pertanian tersebut mudah rusak jika tidak terjual dalam waktu yang cepat,” urainya
Oleh karena itu, solusi untuk memperpanjang umur simpan hasil pertanian, sekaligus dapat meningkatkan nilai jual, salah satunya adalah dengan mengolah hasil pertanian dengan menggunakan suatu teknologi.
Teknologi yang dapat diaplikasikan adalah teknologi vakum, untuk mengolah produk hasil panen. Teknologi yang memiliki prinsip penurunan tekanan pada suatu ruang hingga di bawah tekanan lingkungan (kurang dari 1 atmosfer).
Adapun keunggulan teknologi vakum ini, dapat menjaga kandungan nutrisi agar tidak rusak akibat panas. Selain itu warna yang menarik, karena tidak mengubah warna produk saat setelah proses dilakuan serta dapat menjaga keawetan dari suatu produk.
Program tersebut disambut baik oleh kelompok tani Desa Sumberkencono Kecamatan Wongsorejo.
“Melalui diskusi pada program ini dan adanya contoh produk yang telah diolah yang dibawa oleh UB, kami jadi memiliki gambaran untuk mengolah hasil pertanian seperti pisang, tomat, bawang. Untuk menjadi produk olahan seperti dibuat keripik dengan menggunakan teknologi vakum.”
“Harapannya bisa memanfaatkan hasil-hasil pertanian dengan maksimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disini,” ungkap Suradi (M. Abd. Rahman Rozzi)