Malang Post – Dendam kesumat menahun membuncah hingga Samidi (55) membacok tetangganya sendiri. Di jalan sepi dekat rumah, Jalan Kramat Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Rabu (18/10) malam, ia menghadang korban dan menghabisinya.
Khusairi (60) warga setempat yang juga tetangganya tidak berdaya. Ia disabet berulang kali celurit tersangka Samidi. Korban yang masih bersarung pulang dari istighotsah, tergeletak. Tertelungkup. Penuh darah sekujur tubuhnya.
Kapolsek Gondanglegi, Kompol Pujiyono, saat dihubungi sekitar pukul 23.04 WIB, membenarkan adanya kejadian. Namun pihaknya segera menegaskan jika pelaku telah diamankan dan dibawa ke Polres Malang.
“Ya Mas tapi pelaku barusan saya geser (diamankan dan dibawa) ke Polres (Polres Malang) dan penanganan selanjutnya oleh Polres, ” papar Pujiyono kepada Malang Post.
Sekitar pukul 23.38 WIB, ambulan BPBD Kabupaten Malang dan mobil Inafis Sat Reskrim Polres Malang, tiba di halaman Instalasi Forensik RS Saiful Anwar Malang. Dua orang keluarga korban turut datang.
Datang pula, perangkat desa Ganjaran, termasuk Kasun Ganjaran, Ali Maksum. Ditanya wartawan, Ali Maksum membenarkan jika pelaku sudah diamankan polisi. Namun ia tidak dapat bercerita detail mengenai kejadian.
“Keduanya saling kenal. Tetangga dekat. Sepeda motor yang diangkut polisi itu milik korban. Penyebabnya sakit hati. Kejadian ini bukan carok. Setelah melukai korban, pelaku menyerahkan diri, ” ungkap Maksum saat ditemui di IKF RSSA Malang atau Celaket.
Seorang warga setempat, sempat menceritakan sebab musabab pelaku nekat dan tega menghabisi korban. Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB. Situasi di kampung tengah sepi karena ada acara hajatan dan orkes sehingga warga terfokus pada acara itu.
Khusairi, bapak 1 anak angkat, malam itu pulang istighotsah. Ia berpeci, bersandal dan mengenakan sarung. Ia naik sepeda motor Supra X N 6163 BD sendirian pulang ke rumahnya. Siapa sangka, ia dihadang pelaku.
“Menurut pengakuan pelaku ke pamong desa, dia dendam. Dendamnya ini sudah 8 tahunan. Ia merasa kematian istri dan kambingnya gara-gara ulah korban. Malam kemarin, pelaku melampiaskannya, ” cerita warga berinisial ALS.
Tuduhan itu jelas tidak berdasar. Namun kata ALS, pelaku menyebut jika korban pernah menaburkan garam di halaman rumah. Perilaku itu membuat pelaku berpikir jika korban memiliki ilmu. Pelaku juga menganggap korban seolah kebal.
“Dua kali pelaku mendatangi korban. Pertama pelaku membacok korban. Tapi clurit seakan tidak melukai korban, pelaku lalu ambil arit lagi dan membacok berulang kali korban. Senjatanya sampai bengkok, ” cerita warga.
Akibat sabetan senjata tajam pelaku, korban penuh luka di sekujur tubuhnya. Sedikitnya ada 7 titik luka bacok. Bahkan sebagian tubuh korban turut terserpih. Luka robek menganga terdapat di bagian kepala, dada dan perut.
Usai menghabisi korban, pelaku tidak berusaha melarikan diri. Sekitar 20 menitan, pelaku mendatangi rumah kepala desa setempat. Berbarengan itu, Informasi adanya kejadian baru tersebar dan didengar Ali S, Kades setempat.
Ia meyakinkan pelaku agar berani bertanggung jawab. Ia juga menghubungi Polsek Gondanglegi. Beberapa saat saja, anggota datang dan mengamankan pelaku. Barang bukti disita dan petugas melaksanalan olah TKP. Jenazah dievakuasi ke RSSA Malang guna menjalani visum et repertum. (Santoso FN)