Malanag Post – Jeda kompetisi Liga 1 2023/2024, menyusul jadwal FIFA Matchday Oktober, tidak dijalani oleh Arema FC dengan leha-leha.
Tim Singo Edan akan memanfaatkan jeda kompetisi pada 9-19 Oktober ini, dengan menjalani pemusatan latihan di Lapangan Agrokusuma, Kota Batu.
Hanya saja, pemusatan latihan itu tidak dilakukan sepanjang jedah kompetisi. Melainkan hanya tiga hari. Terhitung mulai 15-18 Oktober 2023 mendatang.
“Kami terus bekerja. Akan ada program pemusatan latihan untuk meningkatkan tim,” ungkap pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, Selasa (10/10/2023).
Menurut pelatih berusia 64 tahun tersebut, pemusatan latihan itu merupakan program reguler, seperti halnya sesi latihan Arema FC pada umumnya.
Hanya saja, tim yang berdiri pada 1987 ini, akan memaksimalkan pemusatan latihan pada tiga hari itu untuk benar-benar fokus.
“Seperti persiapan pada umumnya, untuk menghadapi pertandingan berikutnya dan pertandingan lainnya,” jelasnya.
Persiapan lebih matang memang tengah dipersiapkan Arema FC. Hal itu tidak lepas dari tekad kuat tim Singo Edan, untuk memburu hasil maksimal di sisa putaran pertama Liga 1 musim 2023/2024.
Di sisa laga itu, Arema FC akan melakoni pertandingan tandang menghadapi PSM Makassar pada (20/10/2023) mendatang. Kemudian di laga terakhir putaran pertama, Arema FC akan menghadapi Madura United pada (28/10/2023).
Manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas tetap optimis, timnya kedepan akan lebih baik. “Kami tetap optimis dan percaya pada tim ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, sesaat setelah Arema FC dikalahkan Borneo FC, pada pekan ke-15 lalu, pelatih asal Portugal ini memang langsung meminta ada pemusatan latihan.
Sekalipun sebelumnya, Arema FC juga sudah menggelar pemusatan latihan itu di Bali. Di sela-sela persiapan menghadapi PSS Sleman dan Borneo FC.
“Kita akan melakukan perjalanan sekitar dua minggu untuk mempersiapkan diri. Kita sedikit ada TC di Batu,” katanya.
Alasan dipilihnya Kota Batu setelah tempat pemusatan latihan, karena Fernando melihat di kawasan kota wisata tersebut, ada lapangan yang representatif untuk TC.
Selama ini, Fernando Valente merasakan kesulitan mencari tempat latihan yang bagus di Kota Malang. Lapangan di Stadion Gajayana, dianggap terlalu keras. Dan bisa membahayakan pemainnya.
“Di Kota Batu karena ada lapangan yang bagus dan kita harus mencoba untuk meningkatkan kemampuan pemain. Saya percaya dengan pemain-pemain. Karena itulah hidup bahwa kita harus mempersiapkan pertandingan berikutnya dan berikutnya,” sebutnya.
Apalagi Fernando Valente juga merasakan, selepas laga lawan Borneo FC, permainan Arema FC sudah meningkat. Sekalipun hasil akhirnya, tidak seperti yang diharapkan.
“Bagaimana kita bisa bermain dengan koneksi dan semua orang tahu, kita sudah berkembang dan hidup kita harus selalu mencoba, untuk bagaimana pemain bisa berkembang,” sebutnya.
Hingga pekan ke-15 atau hanya dua laga lagi dari akhir putaran pertama, Arema FC masih berkutat di zona degradasi.
Berada di peringkat 16 dalam klasemen sementara Liga 1, Arema FC hanya mengantongi 13 poin. Dari tiga kali memang, empat kali seri dan sisanya kalah.
Di bawah kepelatihan Fernando Valente sendiri, Arema FC sudah melakoni enam pertandingan. Hasilnya tiga kali menang, sekali seri dan dua kali kalah. Pelatih kelahiran Porto ini, masuk ke Arema FC sejak pekan ke-10. Dengan laga perdananya saat mengalahkan Persikabo 1973. Itu adalah kemenangan perdana Arema FC, dalam 10 laga pertama di kompetisi tertinggi musim ini. (*/ Ra Indrata)