Malang Post – Membangun Persaudaraan yang Semakin Produktif dan Bermartabat’. Tema itu diusung dalam Rakernas Persaudaraan Setiap Hati Terate (PSHT) tahun 2023. Dilaksanakan di Taman Wisata Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Total ada sekitar 250 cabang PSHT Se-Indonesia mengikuti rakernas yang digelar selama dua hari tersebut, mulai 6-7 Oktober 2023. Setidaknya ada empat hal utama yang dibahas dan ingin dicapai dalam Rakernas itu.
Ketua Umum PSHT Pusat, Muhammad Taufiq menyatakan, hal pertama diselenggarakannya rakernas tersebut, guna memperbaiki pendidikan dan pelatihan silat. Sehingga dapat menjadikan manusia yang berbudi luhur.
“Dalam kasusnya ternyata masih ada gep dan jarak. Sehingga yang seharusnya kami tidak merepotkan TNI/Polri, karena kami termasuk pendiri Republik ini. Dimana PSHT dirintis oleh pahlawan kemerdekaan bangsa. Seharusnya PSHT ikut menjaga Kamtibmas. Tapi kenyataannya masih banyak kasus,” papar Taufiq.
Menurutnya, hal-hal seperti itu terjadi karena ada jarak. Antara ajaran dan kelakuan warga PSHT. Karena itu, sangat perlu dilakukan perbaikan sistem pendidikan. Sehingga antara cita-cita dan tujuan PSHT dengan kelakuan warga PSHT bisa cocok.
“Dalam mukadimah juga sudah ditegaskan. Bahwa tugas organisasi ini sebagai ikatan antar warga. Artinya kami harus bisa menjaga kerukunan sebagian pembawa dan pemancar cita. Serta pembawa ajaran dan perilaku harus memancarkan sifat budi luhur,” paparnya.
Untuk memperbaiki sistem pendidikan silat itu. Sejak tahun 2018 lalu, pihaknya telah menyiapkan materi pencak silat, sebagai panduan dasar pendidikan pencak silat. Materi itu dipisah-pisah antar golongan. Mulai dari usia dini, pra remaja, remaja, dewasa dan orang tua.
“Dari panduan materi pendidikan yang dikembangkan, kami akan melakukan pelatihan pelatih atau TOT. Mulai dari pelatih utama, madya sampai ke pelatih pratama atau muda,” beber Taufiq.
Untuk mengembangkan pendidikan silat. Pihaknya bersama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), telah bersepakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan silat. Caranya dengan menyiapkan materi ajar dan Politeknik Pencak Silat.
“Untuk melakukan pendidikan dari tingkat terapan vokasi khusus, untuk pelatih dan trapist. Sehingga perkembangan pencak silat ke depannya bisa berdasar pada riset dan science,” ujar dia.
Selanjutnya, dalam Rakernas itu, pihaknya juga ingin para pelatih, pengurus, siswa dan utamanya atlet. Bisa mendapat jaminan keselamatan dan jaminan kematian. Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Poin berikutnya, dalam Rakernas tersebut, pihaknya juga ingin membuat persaudaraan yang produktif. Sehingga lewat persaudaraan itu bisa meningkatkan kesejahteraan warga PSHT. Untuk mencapai hal tersebut pihaknya menjalin kerjasama dengan BRI Link.
“Ini bertujuan, supaya di setiap cabang maupun ranting PSHT bisa menjadi mitra BRI. Sehingga saudara-saudara kami bisa lebih produktif. Dampaknya pikiran dan tenaga mereka bisa diarahkan ke hal-hal produktif,” tutur dia.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih kepada jajaran TNI/Polri. Dimana mereka telah menyemarakkan rakernas ini, sehingga bisa berjalan dengan suasana yang sangat kondusif.
“Lewat kegiatan ini, kami berharap dapat bermanfaat kepada semua pihak. Sehingga sesuai dengan tujuan PSHT yakni ‘Memayu Hayuning Bawono’,” tuturnya.
Sementara itu, Kasubdit Sosbud Polda Jatim, AKBP Agus Prasetyo yang menjadi pemateri dalam Rakernas itu. Membawakan tema ‘Peran PSHT dalam Mendukung Program Pemerintah, Kamtibmas dan Bela Negara’.
“Peran PSHT untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas sangatlah penting. Terlebih jumlah Polisi juga terbatas. Dengan bantuan PSHT dan perguruan pencak silat lainnya, maka masalah Kamtibmas bisa terlaksana dengan baik,” ujar dia.
Ketikan Kamtibmas sudah terselenggara dengan baik. Maka pembangunan nasional bisa berjalan seutuhnya. Mulai dari pembangunan infrastruktur, SDM dan lain sebagainya. Terlebih PSHT adalah salah satu organisasi besar di Indonesia. Dimana jumlah warganya sudah jutaan dan tersebar dari Sabang sampai Merauke.
“Organisasi ini bukan kaleng-kaleng. Jika dimanfaatkan dengan baik maka hasilnya akan baik juga. Namun jika dibiarkan, maka hasilnya akan sia-sia. Karena itu, harus digunakan dengan sebaik-baiknya,” imbuh Agus.
Sementara itu, dalam hal bela negara. Keberadaan PSHT dan perguruan silat lainnya akan semakin memperkuat negara. Sebab mereka merupakan orang-orang terlatih.
Disisi lain, dia juga membeberkan, gesekan perguruan silat yang terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Yakni di tahun 2021 terdapat 51 gesekan, tahun 2022 ada 113 gesekan dan tahun 2023 ini ada 34 kejadian gesekan.
“Gesekan itu baik antar perguruan silat, warga serta suporter sepak bola,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menambahkan, untuk menyukseskan jalannya Rakernas itu. Pihaknya mengerahkan Personel dari Polres Batu ditambah dengan perkuatan dari Brimob Polda Jatim, TNI, Dalmas Polda, Satpol PP, Dishub, Orari dan Rapi. Dengan total personel sebanyak 585 personel.
“Kami berharap selama kegiatan Rakernas PSHT ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kami akan memaksimalkan perkuatan dalam rangka pengamanan selama kegiatan Rakernas berlangsung, sampai dengan selesainya kegiatan,” ujarnya.
Kapolres Oskar juga menekankan, kepada seluruh anggota yang melaksanakan pengamanan kegiatan tersebut. Untuk tidak membawa senjata ppi maupun alat-alat lainnya, yang dapat memicu emosi petugas maupun anggota PSHT.
“Saya tekankan kembali kepada seluruh rekan-rekan yang melaksanakan pengamanan. Agar tidak membawa senjata api maupun alat-alat lainnya yang dapat memicu emosi. Dalam melakukan himbauan-himbauan, tidak ada upaya-upaya kekerasan yang dilaksanakan. Karena mereka adalah saudara-saudara kita,” tandasnya. (Ananto Wibowo)