Malang Post – Hingga pekan ke-14, Arema FC baru bisa mencetak 15 gol. Jumlah gol urutan ketiga paling sedikit yang dicetak kontestan Liga 1 musim 2023/2024. Di bawah Arema adalah Persita (11 gol), Bhayangkara FC (10 gol) dan Persikabo 1973 yang juga mencetak 15 gol.
Tetapi dari semua gol yang dibuat pemain Arema FC itu, 11 diantaranya dibuat Gustavo Almeida. Selebihnya dihasilkan Dedik Setiawan (2 gol) dan Ginanjar Wahyu serta Charles Lokoli Ngoy, masing-masing satu gol.
Yang lebih menarik lagi, dari 15 gol itu lima diantaranya dicetak melalui tendangan penalti. Selebihnya dihasilkan dalam permainan terbuka.
Data transfermarkt menulis, bersama dengan Persik Kediri, skuad yang berdiri pada 1987 ini, menjadi tim yang terbanyak ‘dihadiahi’ tendangan penalti. Jumlahnya lima kali. Dan semua diambil oleh Gustavo Almeida dos Santos, striker asal Brasil.
Seperti pada kemenangan terakhir yang didapat Arema FC, saat menjamu PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (30/9/2023) lalu. Dua gol kemenangan itu dihasilkan dari titik putih.
Penalti pertama didapatkan Arema FC, setelah sepakan keras Pablo Angle Ariel Lucero yang mengenai tiang gawang. Bola pantul lalu disambut Charles Lokoli Ngoy dengan tendangan keras, yang mengenai tangan Thales Natanael Lira, bek PSS Sleman. Gustavo Almeida, sukses menjadi algojo.
Gol penentu kemenangan Arema FC, dihasilkan dari penalti kedua di menit ke-83. Kali ini Dendi Santoso melaju ke dalam kotak penalti diapit Kevin Gomes dan Nyoman Ansanai. Ada kontak antara tiga pemain itu dan Dendi jatuh.
Wasit memutuskan terjadi pelanggaran pada Dendi Santoso. Arema FC mendapat penalti kelima pada musim 2023/2024. Dan lagi-lagi Gustavo yang menjadi penendang. Sekaligus menjadi golnya yang ke-11 hingga pekan ke-14.
Melihat kondisi tersebut, pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, melihat jika pemain-pemain Arema FC, belum terlalu banyak memanfaatkan peluang dari bola mati.
Karena selain lima gol dari titik putih tersebut, Arema pun hanya bisa membuat dua gol dari situasi tendangan bebas. Padahal hingga pekan ke-14, Arema FC sudah mendapatkan 187 tendangan bebas.
“Pemain saya sudah tahu, siapa yang mengambil tendangan bebas, tendangan sudut dan penalti. Kita selalu melakukan sesuatu yang berbeda. Kita sudah melatih itu. Tapi, di pertandingan kita harus paham sitausinya. Kita harus percaya dengan apa yang kita latih,” kata Fernando Valente.
Khusus untuk tendangan bebas, Fernando Valente terang-terangan mengaku tak terlalu suka dengan sepakan langsung ke gawang. Makanya, ide-idenya lebih banyak memberi instruksi kepada pemain untuk tendangan bebas tidak langsung.
“Dengan tekanan dalam pertandingan, mungkin sangat mudah melakukan tendangan langsung ke arah gawang lawan. Tapi saya tidak terlalu suka dengan hal itu. Kita harus lebih percaya lagi dengan ide-ide kita untuk tendangan bebas.”
“Saya berharap di pertandingan berikutnya, kita bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, karena kita punya ide-idenya,” sebut pelatih asal Portugal ini.
Pelatih yang sudah memberikan tiga kemenangan dari lima laga yang dipimpin ini menyadari, hanya bisa memberikan ide-ide untuk pemain Arema, ketika mereka mendapatkan tendangan bebas. Namun bagaimana realisasi di lapangan, sepenuhnya diserahkan kepada Dendi Santoso dan kawan-kawan.
“Ide-ide yang kita punya adalah ide bagus. Tapi, berikutnya pemain yang memutuskan apa yang terjadi di pertandingan. Kita lihat ke depannya,” sebut ayah kandung Ze Valente, pemain Persebaya Surabaya ini. (*/ Ra Indrata)