
Malang Post – Gustavo Almeida dos Santoso, turun dalam 11 pertandingan dari 14 laga yang dilakoni Arema FC. Untuk 11 laga itu, sudah 11 gol berhasil ditorehkan striker asal Brasil ini.
Dua gol terakhir, dibuat pemain 27 tahun ini ketika Arema FC mengalahkan PSS Sleman. Di pekan ke-14 pada Sabtu (30/9/2023) kemarin di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Yang menarik, gol-gol itu dibuat Gustavo Almeida, menyumbang 75 persen dari 15 gol yang dihasilkan Arema FC.
Dan di laga ke-14 Arema FC, Gustavo Almeida mencetak dua gol dari kemenangan 2-1, yang didapatkan Arema FC.
Pantas jika pemain yang memiliki postur tubuh 185 cm itu langsung terpilih sebagai man of the match di pertandingan yang disaksikan 349 Aremania tersebut.
Selepas laga, dalam wawancara resmi bersama official broadcast, Gustavo Almeida mengaku sangat bahagia dengan penampilannya Sabtu sore tersebut.
“Tetapi yang lebih membahagiakan, adalah permainan tim sore ini. Kami bisa bermain sebagai layaknya sebuah tim. Dan kami berhasil meraih tiga poin,” tutur pemain yang sudah turun sepanjang 853 menit untuk Arema FC tersebut.
Gustavo Almeida berharap, di pertandingan selanjutnya, mereka tetap tetap bisa menampilkan semangat yang sama, untuk bisa mendapatkan tiga poin.
“Agar kami bisa segera naik di klasemen sementara. Dan step by step akan bisa memenuhi target,” sebutnya.
Di klasemen Liga 1 musim 2023/2024 hingga pekan ke-14 ini, Arema FC memang masih berada di zona degradasi. Tepatnya di peringkat 16. Sedangkan target yang dibebankan manajemen kepada tim asuhan Josa Fernando Martins Valente ini, adalah berada di posisi empat besar.
Sementara itu dalam laga yang berlangsung Sabtu sore itu, Gustavo Almeida memang memang mendapatkan pasangan tandem yang baru, sejak kick off pertandingan. Yakni berpasangan dengan Charles Lokoli Ngoy.
Di laga-laga sebelumnya, jika Gustavo tidak dipasang sebagai striker tunggal, terkadang ada Dedik Setiawan atau Muhammad Rafli.
Meski ada beberapa kali salah pengertian, tetapi karena gaya bermain Gustavo dan Lokoli Ngoy berbeda, menjadikan dua striker itu mampu membuat barisan pertahanan PSS Sleman kacau balau.
Selain dua gol yang dihasilkan dari titik putih penalti, tercatat dua kali Gustavo Almeida menciptakan peluang emas. Tetapi masing-masing hanya tipis berada di pinggir tiang gawang.
Tetapi soal strategi pelatih Arema FC, yang menurunkan formasi duet striker tersebut, dari kacamata Gustavo Almeida tidak terlalu bermasalah.
“Untuk strategi yang diterapkan pelatih, memang tidak terlalu berbeda. Kami bisa bermain secara tim dan bisa bermain secara kolektif,” katanya.
Justru dia melihat, keberhasilan Arema FC menambah pundi-pundi poinnya menjadi 15 poin di klasemen, karena permainan Arema FC yang sangat kompak dan saling mendukung.
“Karena akan sangat sulit jika bermain sendiri-sendiri. Tanpa ada dukungan dari setiap pemain. Saya juga tidak akan bisa mencetak gol, jika saya bermain sendiri,” tegas pemain yang musim sebelumnya bermain untuk Negeri Sembilan FC Malaysia ini. (*/ Ra Indrata)