Malang Post – Hasil evaluasi pelatih Arema FC, Jose Fernando Martin Valente, atas kekalahan 1-3 saat dijamu Persebaya Surabaya, sudah dikantongi. Salah satunya, karena sektor pertahanan yang lemah.
Pelatih asal Portugal ini, bahkan sudah menyusun strategi latihan, untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Sebelum kembali turun di Liga 1 2023/2024, pekan ke-14, Sabtu (30/9/2023) mendatang.
Tetapi sepertinya pekerjaan yang akan dilakukan Fernando Valente, akan jauh lebih berat. Faktor tidak bisa menurunkan pemain-pemain andalannya, masih akan terus dia hadapi. Utamanya justru di sektor pertahanan.
Kali ini, giliran Jayus Hariono yang dipastikan absen saat Arema FC menjamu PSS Sleman. Padahal pemain asli Malang ini, nyaris tak tergantikan untuk mengisi posisi gelandang bertahan di skuad Singo Edan.
Pemain jebolan Akademi Arema ini, harus absen gara-gara terakumulasi kartu kuning. Hukuman kartu yang didapat saat laga lawan Persebaya, Sabtu (23/9/2023) itu, adalah yang ketujuh yang diterimanya dalam sepuluh laga terakhir.
Sesuai regulasi Liga 1 2023-2024 Pasal 58, seorang pemain yang terkena empat kartu kuning dan tiga kartu kuning setelahnya serta kelipatannya, maka terkena akumulasi. Pemain dihukum tak boleh bermain di pertandingan berikutnya setelah kartu kuning terakhir.
Selain kartu kuning di laga lawan Persebaya, gelandang jangkar Arema FC ini, sudah dihadiahi enam kartu kuning di enam laga lainnya. Momen itu terjadi saat Jayus bermain di laga lawan Persib Bandung, Persik Kediri, Persis Solo, PSIS Semarang, Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC.
Itu berarti Jayus Hariono, untuk kedua kalinya bakal absen membela Arema FC.
Sebelumnya, pemilik jersey bernomor punggung 14 itu sudah pernah absen di laga Arema vs RANS Nusantara FC dengan alasan yang sama.
Ketika itu, Jayus terkena akumulasi kartu kuning untuk pertama kalinya. Pemain berusia 26 tahun itu tak bisa tampil usai menerima kartu kuning keempatnya di laga lawan PSIS Semarang.
Jumlah tujuh kartu kuning musim ini, sama persis dengan total kartu kuning yang diterimanya di Liga 1 2022-2023 lalu.
Mengingat musim ini masih berjalan di pekan ke-13, tujuh kartu kuning itu masih sangat memungkinkan untuk bertambah.
Fernando Valente sendiri menyadari, persoalan rapuhnya pertahanan Arema, akibat pemain yang silih berganti absen, merupakan hal yang wajib dilakukannya. Menurutnya, ini merupakan bagian dari proses menjadikan Skuad Singo Edan lebih baik.
“Ini adalah bagian dari proses. Kami tidak bisa bikin organisasi permainan yang rapat. Kami kemasukan gol dari proses bola mati.”
“Ini artinya, kami bikin kesalahan. Gol lain juga dari bola mati. Ini artinya, kami ada masalah di barisan belakang,” imbuhnya.
Sebagai pelatih, mencari solusi atas semua masalah Arema adalah tugas Fernando. Termasuk bagaimana memperbaiki pertahanan Arema yang rapuh saat melawan Persebaya.
Pun dengan absennya pemain karena berbagai sebab, juga bukan lagi masalah baru di Arema FC. Fernando Valente juga selalu mencoba dengan bereksperimen, lewat pemain-pemain lainnya yang siap diturunkan sebagai pemain pengganti.
“Kami coba pecahkan masalah ini. Sepanjang pekan ini, kami akan coba melakukan sebuah perubahan.”
“Ini tak mudah. Kami akan coba lebih konsisten dan bermain lebih teroganisir. Ke depan, inilah yang akan kami coba benahi,” tegasnya. (*/ Ra Indrata)