Malang Post – Pekan ke-13 Liga 1 musim 2023/2024 ini, ada yang spesial dalam laga Persebaya Surabaya vs Arema FC. Di pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sabtu (23/9/2023) kemarin.
Ketika seorang anak, harus melawan tim yang dilatih ayah kandungnya. Bahkan dia mencetak satu dari tiga gol yang mengantarkan timnya mengalahkan tim yang dilatih ayahnya.
Keduanya adalah Jose Pedro Magalhaes Valente, yang pemain Persebaya dan Jose Fernando Martins Valente, pelatih Arema FC.
Bisa jadi karena faktor kedekatan itu pula, yang membuat Fernando Valente, melayangkan pujian untuk suporter Persebaya Surabaya, Bonekmania.
Pelatih asal Portugal itu mengucapkan terimakasih kepada Bonek dan Bonita. Yang sudah memberikan sambutan positif, saat Arema FC bertandang ke Stadion GBT.
“Saya harus mengucapkan terima kasih kepada suporter Persebaya. Sepak bola tidak bisa dijadikan peperangan. Tentu ini adalah derbi Jawa Timur. Namun, sepak bola adalah permainan untuk kesenangan dan dinikmati,” kata Fernando.
Pelatih yang sejak 1992 sudah memoles tim di Portugal itu menyebut, apa yang sudah dilakukan pendukung Persebaya Surabaya, bisa menjadi contoh bagi kelompok suporter lainnya. Bahkan, dunia layak menyoroti momen tersebut.
“Apa yang diberikan suporter Persebaya layak dijadikan contoh. Ini adalah yang dibutuhkan sepak bola Indonesia. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” imbuhnya.
Pelatih berusia 64 tahun itu juga menyampaikan terima kasih, kepada para pendukung Persebaya Surabaya, atas perlakuannya kepada Ze Valente, anaknya. Bahkan pemain yang juga salah satu kapten tim Persebaya tersebut, sudah menjadi idola bara Bonek dan Bonita.
“Saya juga harus berikan penghargaan kepada seluruh suporter Persebaya. Bagaimana mereka memperlakukan anak saya dengan baik.”
“Anak saya adalah pemain yang bagus dan juga orang baik. Dia menjalani satu masa indah dalam hidupnya di sini, di Indonesia. Terimakasih,” tandasnya.
Tetapi di sisi yang lain, Fernando Valente juga menyadari belum bisa membahagiakan Aremania. Lantaran di laga keenam berturutan, Arema FC masih belum juga bisa mengalahkan Persebaya.
Pelatih kelahiran Porto Portugal itu, tidak mampu menahan gawang Arema FC kebobolan. Di babak pertama gol dibuat Bruno Moreira dan Dusan Stevanovic. Lalu ditambah sang putra, Ze Valente membuat Persebaya unggul tiga gol di laga Sabtu sore kemarin.
Meski sang mantan pelatih Shakhtar Donetsk masih bisa sedikit tersenyum, saat Dedik Setiawan meghadirkan secercah asa di pengujung babak kedua dengan golnya. Namun, skor 3-1 untuk kemenangan Persebaya harus diterima pelatih berusia 64 tahun itu.
“Mungkin kami sudah bikin Aremania kecewa. Namun, sejak hari pertama saya tiba di tim ini, saya sudah mengatakan, saya tak bisa membuat mukjizat,” kata Fernando Valente.
Usai kekalahan menyakitkan ini, Fernando Valente berjanji akan terus membenahi tim Arema untuk Aremania.
Seperti yang dikatakannya di awal, bahwa pekerjaan yang dilakukannya ini butuh proses dan waktu.
“Saya di sini untuk bekerja. Saya membantu para pemain Arema untuk terus berkembang.”
“Kami bermain selama 90 menit untuk para suporter. Pada akhirnya, kita harus selalu memahami apa yang sudah terjadi. Kita harus mengambil semua pelajaran dari situ,” sebut pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
“Saya pikir itulah kenapa saya apresiasi kepada Bonek, karena sepakbola itu permainan yang menarik dan ini dibutuhkan oleh dunia. 90 menit kita bertanding dan kita belajar dari masa lalu, karena sepakbola itu penuh kegembiraan bukan permusuhan,” demikian Fernando Valente. (Ra Indrata)