Malang Post – Perlu sampai laga keempat bagi Jose Fernando Martins Valente, untuk merasakan pahitnya kekalahan yang diderita Arema FC.
Itu setelah di pekan ke-13 Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC dikalahkan 1-3 oleh tuan rumah Persebaya Surabaya. Di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (23/9/2023) sore kemarin.
Di hadapan puluhan ribu Bonek dan Bonita, suporter fanatik Persebaya, Dendi Santoso benar-benar dibuat tidak berkutik.
Meski secara penguasaan bola, bisa disebut kedua tim berimbang. Persentasenya 51:49 untuk Persebaya. Tetapi dari sisi peluang, Arema FC kalah jauh.
Sepanjang 90 menit laga, Arema hanya melakukan tujuh kali tembakan. Dan hanya empat kali yang mengarah ke gawang. Satu diantaranya berbuah gol yang diciptakan Dedik Setiawan, menit ke-65.
Bandingkan dengan tuan rumah. Sepanjang laga, Persebaya membuat 18 kali tembakan, dengan sembilan diantaranya mengarah ke gawang.
Dari sembilan tembakan itu, tiga diantaranya berhasil bersarang ke gawang Julian Garcia Schwarzer. Yakni diciptakan Bruno Moreira Soares menit ke-27, Dusan Stevanovic menit ke-45 dan tendangan first time Jose Pedro Magalhaes Valente, saat laga berada di menit ke-50.
Pelatih Arema FC, Fernando Valente mengakui, laga keempatnya selama berkiprah di Liga 1 musim 2023/2024 ini, adalah laga yang cukup sulit. Terlebih-lebih Arema FC bermain di kandang Persebaya.
“Mereka memiliki kualitas dan organisasi yang bagus. Kita tidak bisa menembus pemain belakang Persebaya, karena kita bermain dengan komposisi pemain muda,” kata ayah kandung Ze Valente, salah satu pencetak gol Persebaya di laga Sabtu sore itu.
Jika melihat komposisi pemain yang diturunkan pelatih asal Portugal sejak awal pertandingan, mayoritas memang diisi pemain muda.
Sebut seperti Achmad Maulana Syarif, Mikael Alfredo Tata, Arkhan Fikri dan Ginanjar Wahyu Ramadhani.
Faktor lain yang membuat gawang Arema kembali bobol, setelah sempat clean sheet dalam tiga laga terakhir, Fernando Valente juga menyebut masalah penyelesaian akhir yang kurang bagus.
Yang bisa jadi, salah satu penyebabnya adalah absennya striker utama Gustavo Almeida dos Santos. Akibat akumulasi empat kartu kuning.
Duet Dedik Setiawan dan Muhammad Rafli, yang ditopang Dendi Santoso dan Arkhan Fikri. Tidak mampu menembus ketatnya pertahanan Persebaya.
“Kita kemasukan dari setpis dan tentu saja kita punya masalah dan butuh banyak perubahan. Tapi kita akan terus menata organisasi dan mencoba lebih baik,” sebut pelatih 64 tahun ini.
Tetapi Fernando Valente juga tidak menafikan kondisi lini pertahanan Arema FC, yang Sabtu sore itu terlihat cukup mudah untuk ditembus lawan.
Bahkan jika Julian Garcia Schwarzer tidak tampil apik, mungkin gawang Arema FC bakal kebobolan lebih banyak lagi.
“Ya saya tahu ada masalah di pertahanan kota. Selama seminggu ini, kita rotasi karena ada beberapa pemain yang cedera. Kita butuh waktu dan kita ada masalah soal pengalaman di kanan dan kiri. Kita mainkan dua pemain muda,” katanya seraya merujuk pada nama Achmad Maulana Syarief dan Mikael Alfredo Tata, yang memang diturunkan sejak awal.
Meski sejak Fernando Valente memoles Arema FC, sektor belakang dia nyaris tidak melakukan banyak perubahan.
Duet Syaeful Anwar dan Charles Raphael de Almeida di bek tengah. Ditopang dengan Achmad Maulana Syarief dan Mikael Alfredo Tata.
Baru di babak kedua, setelah gawang Arema kebobolan tiga gol, dilakukan pergantian pemain. Dengan menarik keluar Syaeful Anwar dan memasukkan Bagas Adi Nugroho. Serta Mikael Tata digantikan Ginanjar Wahyu.
Dan ketika itulah, gawang Arema FC tidak lagi bertambah kemasukkan gol. Serta justru bisa memperkecil ketinggalan dengan membuat gol lewat Dedik Setiawan. (Ra Indrata)
Post Terkait
December 19, 2024