Malang Post – Dari hobi mengotak-atik mobil. Seorang pemuda di Dusun Gangsiran, Desa Telekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu berhasil meraup cuan. Pemuda itu bernama Mahandika Bayu Aji. Dia berhasil membuat replika body supercar Lamborghini.
Bahkan body terbaru mobil tersebut juga berhasil ditiru. Yakni Ford Mustang GT. Saat ini telah terparkir di halaman rumahnya. Dia benar-benar sangat luar biasa. Semua dipelajarinya secara otodidak oleh pria tamatan SMP ity. Tidak melalui sekolah khusus ataupun yang lainnya.
Dia juga menceritakan, semasa kecilnya sangat mencintai segala kegiatan yang berhubungan dengan mobil. Bahkan dari semasa SMP dia sudah merancang masa depannya untuk menekuni hal yang berbau dengan mobil.
“Dari SMP saya sudah belajar software tentang 3D modeling,” tutur pria 24 tahun ini.
Software yang dipelajarinya itu, tentang bagaimana menggambar bentuk tiga dimensi, khususnya di bidang teknik. Kemudian dia mengetahui bagian-bagian mesin kendaraan dari teman mainnya.
“Usaha pembuatan replika mobil mewah ini saya mulai pada tahun 2020 lalu saat pandemi Covid-19. Dimana saat pandemi itu, saya di PHK dari salah satu karoseri tempat saya bekerja. Lalu saya iseng membuat mobil replika ini,” tuturnya.
ggg&Dalam proses pembuatan Lamborghini ala warga Desa c&5gTlekung itu, Dika menggunakan metode Computer Numerical Control (CNC). Ini merupakan sistem otomasi mesin perkakas, yang dioperasikan oleh perintah program secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan. Serta metode 3D printer.
“Kemudian untuk jenis mobil yang dipakai untuk replika Lamborghini itu. Kami menggunakan mobil jenis sedan dengan CC minimal 2000,” tuturnya.
Sementara itu, untuk waktu modifikasi mobil sedan menjadi Lamborghini. Dia membutuhkan waktu yang cukup panjang. Estimasinya hampir satu tahun. Lamanya pengerjaan mobil ini, disebabkan karena mulai dari body hingga berangkat dan mesin, semua dilakukan secara manual.
Untuk permasalahan permodalan, saat pertama kali merintis produksi tersebut dia membutuhkan modal sebesar Rp120 juta. Sedangkan, satu proyek memodifikasi mobil hingga jadi dan siap pakai dihargai Rp350 juta.
“Harga Rp350 juta ini hanya desain modifikasi. Sedangkan mobilnya murni dari pembelu. Kalau bengkel yang menyediakan mobil maka ditambah sekitar Rp 70 juta,” paparnya.
Dika juga mengungkapkan, pemesan replika Lamborghini itu tak hanya merambah pangsa lokal saja. Namun juga tembus pasar ekspor. Dimana replika bodi mobil Lamborghini tanpa mesin berbahan fiberglass telah diekspor ke Amerika.
“Kalau pemesan lokal dari Indonesia. Kebanyakan dari Jakarta dan Sumatera. Harganya saya bandrol Rp350 juta. Di sini mobil sudah berbentuk Lamborghini dikirim menggunakan towing ke tempat pemesan. Lalu yang ekspor ke Amerika bahan bodi Lamborghini tanpa mobil dan mesin saya bandrol Rp 150 juta,” jelasnya.
Dari hobinya tersebut, sejak pertama kali buka, hingga saat ini. Dika berhasil meraup keuntungan sekitar Rp400 juta. Pada tahun ini saja, ada empat replika yang telah dia kirim ke Amerika.
“Karena itu, saya berharap di Indonesia dunia otomotifnya bisa lebih maju. Dengan perkembangan teknologi untuk menciptakan kreasi dan inovasi,” harapnya.
Dengan adanya hal tersebut menarik perhatian PJ Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, untuk melihat di bengkel rumahnya. Dia ingin untuk mengetahui proses pembuatan replika mobil dambaan pecinta otomotif itu.
Saat melihat mobil replika itu, Pj Aries berdecak kagum. Berkat ketelatenan dan kesungguhan pria tamatan SMP ini dalam merakit mobil, hingga mendesain body mobil dengan kemiripan yang hampir sama dengan aslinya.
“Wah kagum saya, hanya lulus SMP bisa merakit mobil seperti sampai seperti ini. Dengan biaya ratusan juta dan telah dipesan di luar negeri. Ini adalah potensi dari warga Kota Batu yang perlu didukung,” kata Aries.
Untuk mengembangkan pemasaran, Pj Aries juga berencana untuk membawa salah satu replika mobil milik Dika. Dalam sebuah pameran yang akan diselenggarakan di Jawa Timur untuk dipamerkan ke khalayak yang lebih luas.
“Dengan potensi seperi ini, perlu kita dukung dengan promosi. Nanti akan kami coba dibawa ke pameran di tingkat provinsi,” katanya.
Aries yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini, juga akan mendorong Dika untuk meneruskan pendidikannya. Dengan sekolah kejar Paket C SMA. Dengan harapan usahanya akan semakin luas dengan pendidikan yang semakin tinggi. Sehingga bisa menerima anak magang dari sekolah untuk membantu usahanya.
“Tentunya, jika dibantu dengan anak-anak magang dari lingkungan SMK. Maka pekerjaan akan lebih cepat selesai dan tentunya waktu yang dibutuhkan akan lebih singkat dan produksi lebih cepat,” kata Aries.
Aries berharap, nantinya Dika bisa mengimplementasikan ilmu otodidaknya kepada para siswa SMK. Baik jurusan otomotif maupun desain grafis. Berangkat dari pengalamannya yang cukup luar biasa dengan banyak belajar dari media sosial. (Ananto Wibowo)