Malang Post – Masuk minggu kedua Operasi Zebra Semeru 2023, korban kecelakaan tercatat sebanyak 8 orang. Mayoritas korban merupakan pengendara sepeda motor yang asal-asalan menyalip kendaraan lain tanpa memperhatikan keamanan lajur lain.
Kamis (21/9/2023) sore, Kasat Lantas Polres Malang, AKP Agnis Juwita M menjelaskan bahwa operasi Zebra Semeru masih berlangsung hingga 1 Oktober 2023. Sejak operasi ini digelar
18 September lalu, ada penekanan total jumlah kecelakaan.
“Jumlahnya sendiri dibandingkan tahun lalu ada 28 kejadian dalam 2 minggu. Tahun ini ada kenaikan 5 kejadian (33 kasus). Namun bila dibandingkan, dari sebelum operasi, 14 hari sebelum operasi, ada penurunan, ” sebut Agnis.
Menurut Agnis, fatalitas kecelakaan terbilang tinggi di minggu pertama pada operasi Zebra. “Minggu pertama ada 7 korban meninggal. Saat kami analisa. Korban meninggal ini, diantaranya terjadi kecelakaan karena menyalip kendaraan di depannya. Merasa aman padahal tidak, ” sebut Agnis.
Menurut Agnis, marka jalan berupa garis putih yang putus-putus, maka ini artinya diperbolehkan untuk berpindah jalur atau mendahului kendaraan lain, namun wajib memperhatikan kondisi dan situasi lalu lintas sekitar. Apabila tidak dapat meyakinkan kondisi aman maka jangan mencoba untuk menyalip kendaraan di depannya.
“Fenomena kecelakaan beberapa waktu ini didominasi pengendara yang menyalip kendaraan di depannya karena merasa dengan adanya garis putus-putus ini mereka harus menyalip, padahal tidak karena kondisi dilajur sebelahnya tidak dalam kondisi aman. Ini sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain, ” ungkap Agnis.
Sementara itu, hasil operasi Zebra, Satuan Lali Lintas Polres Malang mencatat ada 3000 pelanggar. Diantaranya pelanggar tidak memakai helm, berboncengan lebih dari 2 orang, tidak memakai plat yang sesuai, melanggar jalur dan pelanggaran lainnya.
“Rata-rata pelanggar usia 16 tahun – 30 tahun, ” sebut Agnis. (Santoso FN)