Malang Post – Prestasi olahraga di Kota Batu makin mengkilap. Bisa dilihat, pada Porprov Vlll Jatim kemarin, peringkatnya mengalami kenaikan. Perolehan medali emas juga naik 100 persen. Selain bonus besar, sudah selayaknya atlet-atlet Kota Batu mendapat ganjaran fasilitas olahraga yang mumpuni.
Salah satu atlet Kota Batu, Pandu Pamungkas menyatakan, sarana prasarana (sarpras) olahraga di Kota Batu masih sangat minim. Tapi para atletnya telah berhasil menyumbangkan hasil terbaik.
“Karena itu kami berharap kepada Bapak Pj Wali Kota Batu, Ketua DPRD dan seluruh stakeholder terkait di Kota Batu. Untuk bisa menambah fasilitas olahraga. Guna menunjang prestasi atlet Kota Batu agar lebih baik lagi,” tutur pemuda peraih medali emas Porprov Vlll Jatim dari cabor tarung drajat itu, Kamis (21/9/2023)
Ketua Umum KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi menyampaikan, pada tahun 2025 mendatang Kota Batu dan Malang Raya akan jadi tuan rumah Porprov lX Jatim. Selain untuk menunjang prestasi atlet, peningkatan sarpras olahraga sangat penting untuk menyongsong event itu.
“Sebenarnya Porprov adalah gawenya Pemkot. Koni hanya eksekutornya. Maka dari itu, jangan sampai membuat malu Kota Batu sebagai salah satu tuan rumah. Apa artinya tuan rumah jika sarprasnya masih lemah,” tuturnya.
Untuk meningkatkan sarpras olahraga di Kota Batu. Dia telah menjalin komunikasi dengan Pemkot Batu. Agar meningkatkan sarpras, minimal dari cabor-cabor yang telah menyumbangkan prestasi untuk Kota Batu.
“Saya sudah ngomong. Coba lihat prestasi anak-anak selam. Sangat luar biasa, banyak menyumbang medali dan jadi juara umum. Padahal di Kota Batu ini tidak punya kolam renang yang standar. Masa latihan harus ditempat-tempat seperti hotel terus,” tegasnya.
Selain pembuatan kolam renang berstandar internasional. Dia juga meminta fasilitas olahraga lapangan tenis, lintasan BMX dan hall olahraga untuk cabor-cabor bela diri.
“Sarpras BMX juga perlu ditingkatkan. Cabor tersebut jadi salah satu andalan Kota Batu, atletnya juga cukup banyak. Kemudian kebutuhan hall olahraga untuk cabor bela diri. Bisa digunakan untuk cabor wushu tarung drajatdana cabor bela diri lainnya,” tutur dia.
Sentot menambahkan, walaupun di Kota Batu sudah punya Gor Gajah Mada dan Ganesha. Tapi gor tersebut telah digunakan untuk latihan cobor lain. Seperti basket, futsal, badminton dan lainnya. Sehingga atlet-atlet perorangan belum punya tempat.
“Kalau kami lihat, dari 38 cabor di Koni Kota Batu. Mungkin hanya delapan cabor yang bisa berlatih sesuai sarprasnya. Ditambah lagi, kondisi Stadion Brantas Kota Batu masih seperti itu,” tuturnya.
Karena itu, penambahan sarpras olahraga sangatlah penting. Untuk menunjang prestasi atlet Kota Batu. Juga untuk tamu-tamu di Porprov Xl Jatim tahun 2025 mendatang.
“Kalau mau ngomong sarpras. Kota dan Kabupaten Malang sudah mencukupi. Masa Kota Batu tidak dibagi venue. Tapi apabila di Kota Batu punya kolam renang baru dengan standar internasional. Venue cabor renang bisa kami tarik ke Kota Batu. Begitu juga dengan BMX Downhill bisa kami tarik ke Kota Batu,” tandasnya. (Ananto Wibowo)