Malang Post – Satu persatu masalah yang terjadi di tubuh Singo Edan, terus diperbaiki oleh pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente.
Tidak hanya sekadar mengubah taktik bermain. Yang salah satunya adalah ‘mengharamkan’ selalu bermain dengan bola-bola panjang. Karena pelatih asal Portugal ini, lebih menghendaki pemainnya bermain bola-bola pendek.
Tetapi ide dasar yang diberikan sejak Fernando Valente, memoles Arema pada 22 Agustus 2023 lalu, ternyata juga memunculkan celah baru. Yakni dari sisi stabilitas fisik setiap pemain.
Hal itu terlihat pada pertandingan terakhir. Di pekan ke-12 pada Sabtu (16/9/2023) kemarin. Ketika Arema FC bermain imbang tanpa gol melawan Persita Tangerang. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Ketika itu terlihat sekali, bagaimana Arema FC mampu menguasai permainan di babak pertama. Tetapi langsung berubah, saat masuk pertengahan babak kedua. Saat pemain-pemain yang diturunkan, terlihat mulai kehabisan bensin. Stamina mereka sudah habis.
“Selama dua pekan ini, kami mencoba membenahi banyak hal. Termasuk kondisi fisik pemain yang tidak sama,” kata Fernando Valente, Kamis (21/9/2023).
Pembenahan fisik itu, terus dilakukan saat Arema FC menggelar pemusatan latihan di Bali. Yang sengaja dibuat mantan pelatih SC Freamunde Portugal itu, seusai Arema menjamu Persita.
Arema FC memang memilih untuk tidak kembali ke Malang. Melainkan meneruskan keberadaannya di Bali, sampai menjelang berangkat ke Surabaya.
Karena itulah, pelatih yang memulai karier kepelatihannya sejak 1992 lalu, lebih leluasa dalam memoles fisik pemain. Sebab sarana dan prasarana di Bali, jauh lebih baik ketimbang yang ada di Malang.
“Kami bukan cuma memperhatikan masalah kondisi fisik itu semata. Karena itu bukanlah satu-satunya masalah bagi kami. Selain kondisi fiik, kita juga benahi dinamika kita, khususnya dinamika taktikal,” sebutnya.
Dinamika taktikal itu, merujuk pada bagaimana pola permainan Arema FC, ketika sudah bertemu lawannya di pertandingan.
Termasuk diantaranya adalah perubahan formasi dari penyerang ke bertahan. Atau memadukan antara umpan taktik satu dua sentuhan, yang diakhiri dengan penetrasi ke daerah pertahanan lawan.
Semua itu memang menjadi PR bagi Fernando Valente. Tentunya dari hasil evaluasi dalam tiga laga yang sudah dia pimpin.
Kemudian ditambah pula tugas khusus yang diberikan kepada asisten pelatih Nelson Leitao. Untuk lebih memperhatikan soal nutrisi pemain. Sebab, nutrisi itu tidak bisa dilepaskan dari unsur penting dalam sebuah tim.
Menurut Nelson Leitao, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan pemain sepak bola. Dan nutrisi itu menjadi salah satu kebutuhan penting untuk pemain.
“Ada banyak hal yang harus kita perhatikan. Pertama nutrisi, mentalitas, fisikal, teknikal dan taktikal. Kita tidak bisa memisah-misahkan semua itu.”
“Yang terpenting, kita harus berpikir bahwa ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan,” kata Nelson Leitao.
Untuk membenahi sebuah tim, Nelson Leitao menyebut harus dimulai dari perbaikan individual pemain Arema dulu. Dari perbaikan masing-masing pemain itu nantinya, akan berpengaruh terhadap kualitas tim Arema dengan sendirinya.
“Kita harus mengerti dalam sepak bola, kita bicara tentang sepak bola. Kita bisa melakukan apapun dengan bola. Tapi tiap pemain itu soal individual.”
“Jadi kita butuh mencoba mengerti tiap pemain dan bekerja untuk tiap satu pemain. Bagaimana caranya bisa meningkatkan pemain secara individual agar bisa meningkatkan kualitas tim nantinya,” tandas pelatih berlisensi UEFA A itu. (*/ Ra Indrata)