
PELATIH Arema FC, Fernando Valante didampingi asisten pelatih, FX Yanuar, ketika memimpin latihan di Bali. (Foto: Arema Official Foto)
Malang Post – Pemusatan latihan di Bali, menggugurkan kebiasaan lama Arema FC. Yang biasanya selepas menjamu lawan-lawannya di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, skuadra Singo Edan mudik ke Malang.
Apalagi jika jarak pertandingan lebih dari lima hari. Persiapan menghadapi laga selanjutnya, yang biasanya away, dilakukan di homeground Arema FC. Di Kota Malang.
Tapi kali ini pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, ingin persiapan menjelang dijamu Persebaya, dilakukan di Bali. Sekaligus dijadikan training center.
Praktis selepas menjamu Persita Tangerang, pada Sabtu (16/9/2023) lalu, Dendi Santoso dan kawan-kawan tetap berada di Bali. Sampai menunggu jadwal untuk bertolak ke Surabaya.
Lantas bagaimana kondisi pemain saat ini? Selepas berakhirnya laga yang kurang memuaskan. Karena ditahan imbang tanpa gol oleh Persita.
“Kondisi pemain dari hari ke hari semakin baik. Beberapa pemain memang masih dalam proses penyembuhan. Tetapi dalam dua minggu terakhir ini, kondisinya semakin membaik,” jelas pelatih asal Portugal ini, seusai latihan di Bali, Rabu (20/9/2023).
Sekalipun demikian, Fernando Valente juga mengakui, menjelang bertemu Persebaya Sabtu depan, skuad yang diasuhnya masih memiliki sejumlah masalah. Diantaranya adalah beberapa pemainnya terancam tidak bisa diturunkan ketika dijamu tim Bajul Ijo.
Selain karena akumulasi kartu kuning, seperti yang diterima striker andalan, Gustavo Almeida dos Santos. Beberapa pemain masih menjadi pasien tim medis Arema FC. Seperti Asyraq Gufron dan Ichaka Diarra, yang belum juga bisa turun setelah absen beberapa pekan.
Lalu di laga terakhir saat imbang dengan Persita, kapten tim Arema FC, Johan Ahmat Alfarizie, juga kembali cedera. Pemain asli Malang ini, tak sampai 20 menit turun di pertandingan tersebut.
“Kami memang punya beberapa masalah, dengan pemain yang mungkin tidak bisa tampil lawan Persebaya.”
“Tapi itu juga bisa menjadi bukan suatu masalah yang ada. Kondisi itu justru menjadikan dinamika di dalam menyusun taktik permainan,” sebutnya lagi.
Itulah sebabnya kenapa dalam setiap latihan, termasuk juga di pertandingan, Fernando Valente selalu melakukan banyak improvisasi.
Sebab bukan kali pertama ini saja, pelatih 64 tahun ini, tidak bisa bermain dengan kekuatan penuh. Meski pihaknya juga selalu bisa menemukan solusi untuk mengatasinya.
“Seperti di pertandingan terakhir, kami juga tidak bisa bermain dengan kekuatan penuh. Tetapi kami bisa membangun kekuatan secara dinamis.”
“Ada banyak pemain penting, tidak bisa tampil di pertandingan itu. Tapi kami tetap bisa bermain dengan pemain-pemain penting lainnya. Itulah dinamika sebuah pertandingan,” paparnya.
Pun ketika nantinya, saat harus menyusun strategi permainan, yang tanpa melibatkan Gustavo Almeida, pelatih kelahiran Porto Portugal ini masih bisa memilih pemain penting lainnya.
Meski untuk itu, Fernando Valente dituntut berpikir keras, mencari pengganti Gustavo Almeida. Yang sejauh ini sudah mencetak sembilan dari 12 gol Arema.
Sementara Gustavo Almeida sendiri, mengaku menyesal tak bisa bermain di laga lawan Persebaya.
Meski tak menyebut secara spesifik namanya, pemilik jersey bernomor punggung 70 itu meyakini pelatih sudah menyiapkan penyerang pengganti.
“Saya tidak tahu siapa yang akan menggantikan saya, di laga lawan Persebaya. Kita lihat saja nanti. Semua apa kata pelatih,” kata Gustavo.
Striker asal Brasil ini tetap menaruh harapan besar di pundak si pemain. Siapapun nantinya yang akan tampil, diharapkan bisa menggantikan tugasnya degan baik sebagai mesin gol Arema.
Apalagi pelatih sendiri sudah mematok target tiga poin. Sekalipun Arema FC tampil di kandang lawan, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
“Jadi, saya harap siapa pun yang bermain nanti, bisa mencetak gol kemenangan ke gawang Persebaya,” tandasnya. (*/ Ra Indrata)