Malang Post – PPKB merupakan salah satu kegiatan bersertifikat bidang pengabdian masyarakat. Bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa Universitas Negeri Malang, khususnya FMIPA.
Berbekal tersebut, Kamis (25/05/2023) Tim dosen Prodi Bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM) bersama mahasiswanya, mengadakan pelatihan bersertifikasi pembuatan tempe termodifikasi pada mahasiswa FMIPA UM.
Kegiatan yang digelar tiap bulannya dari Mei – Oktober 2023, secara tatap muka di Gedung B25 dan Gedung B18 FMIPA ini, dilakukan oleh dosen pembimbing Prof. Dr. Evi Susanti, S.Si, M.Si., Indra Kurniawan Saputra, S.Si, M.Si., Dra. Dwi Listyorini, M.Si, D.Sc., Dr. Norman Yoshi Haryono, S.Si. dan Intan Chairun Nisa, S.Si, M.Biotech.
Bersama mahasiswa Bioteknologi UM. Yaitu Alfina Kusuma Dewi, Ananda Handewi Pramesti, Anissafa Atul Husna, David Al Muqorrobin, Faradila Ayu Fitria dan Restya Dwi Atiiqah.
Indra Kurniawan Saputra, kepada Malang Post, Selasa, (19/9/2023) menyampaikan, inovasi yang disampaikan kepada mahasiswa pelatihan, dilakukan dengan memodifikasi laru tempe.
Modifikasi laru tempe, adalah dengan menambahkan sayuran indigenous. Seperti daun kelor (Moringa Olifera), yang dapat meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta mencegah stunting.
“Kegiatan peningkatan kompetensi ini diadakan, guna membantu mahasiswa membuka peluang usaha dengan inovasi baru. Serta menghasilkan tempe sebagai bahan pangan fungsional,” urainya
Karena, lanjutnya, peningkatan kompetensi dan inovasi mahasiswa, menjadi sangat penting dan perlu dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Saat ini, keterampilan dan pemahaman mahasiswa dalam menciptakan peluang inovasi belum merata.
PENGEMBANGAN Kegiatan Berkelanjutan (PPKB) Pembuatan Produk Bioteknologi Tempe Termodifikasi oleh Dosen Program Studi Bioteknologi FMIPA Universitas Negeri Malang. (Foto: Dokumen Pribadi)
Sehingga hal ini dapat memicu penurunan jumlah inovasi mahasiswa di Universitas Negeri Malang. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022,
“Sebagai wahana pendidikan dan wahana inovasi, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas inovasi bagi mahasiswa, yaitu melalui pelatihan kompetensi.
Kegiatan PPKB atau Program Pengembangan Kegiatan Berkelanjutan, dengan pelatihan Pembuatan Produk Bioteknologi Tempe Termodifikasi, dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Kegiatan PPKB diadakan dalam beberapa sesi. Sesi pertama mencakup pembukaan kegiatan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi: “Tempe dan Manfaatnya”.
Sesi kedua mengenai: “Simulasi Pembuatan Laru Tempe Normal dan Termodifikasi”, sesi ketiga: “Pengecekan Koloni Laru Tempe”.
Sesi keempat mengenai: “Pembuatan Tempe”. Sesi kelima mengenai: “Evaluasi Produk Tempe” dan sesi terakhir mengenai: “Umpan Balik dan Penutupan”.
Proses penyampaian inovasi, bertujuan untuk memberikan pendekatan dan kemudahan bagi mahasiswa.
Kompetensi yang telah disampaikan kepada mahasiswa, berpotensi dalam meningkatkan sumber daya dan semakin besarnya peluang potensi inovasi pada perguruan tinggi.
Kompetensi soft skill, menjadi pilihan supaya mahasiswa tidak hanya bersaing di bidang akademik. Tetapi juga memberikan nilai tambah yang dibutuhkan, dalam pengembangan diri mahasiswa ketika terjun ke dalam dunia kerja.
Terakhir, indra juga menjabarkan bahwa pelatihan yang ditujukan kepada mahasiswa UM, khususnya di FMIPA, dilakukan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Dengan kegiatan yang memberikan peluang usaha di masa depan. (M. Abd. Rahman Rozzi)