BUPATI Malang, HM Sanusi, membacakan naskah pengangkatan Wahyu Murti Wibowo sebagai Komisaris Utama PT BPR Artha Kanjuruhan, saat acara RUPS Luar Biasa di Ruang Anusapati Setdakab Malang. (Foto: istimewa)
Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi, resmi melantik Komisaris Utama baru BPR Artha Kanjuruhan, Wisnu Murti Wibowo, di Ruang Anusapati Kantor Setda Kabupaten Malang, Senin (18/9/2023).
Dalam kesempatan pelantikan Komut ini, Bupati sekaligus memberhentikan dengan hormat Rachmat Hardijono, yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Komisaris Utama BPR Artha Kanjuruhan, dan menjadi Asisten Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Pengukuhan komut baru sekaligus penggantian Plt komut ini menjadi agenda acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT BPR Artha Kanjuruhan Pemkab Malang (Perseroda).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekdakab Malang, Wahyu Hidayat, Asisten Administrasi Umum Setdakab Malang, Wahyu Kurniati, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Rachmat Hardijono, dan Asisten II Setdakab Malang, Nurcahyo.
Sekdakab Malang, Wahyu Hidayat menyatakan, pemkab Malang menekankan harapan agar kinerja Perseroda Artha Kanjuruhan semakin baik.
“Ini kan, (Artha Kanjuruhan) sedang sakit. Jadi, seperti halnya BUMD yang lain, diharapkan lebih baik. Tadi seperti yang disampaikan Pak Bupati, dengan adanya direksi dak komisaris baru, maka diharapkan yang sakit menjadi sehat, dan kinerjanya nanti bisa menjadi yang terbaik,” tandas Wahyu, di Pringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (18/9) siang.
Harapan kinerja lebih baik ini, diakuinya tidak ada deadline waktu yang diberikan oleh Pemkab Malang. Hanya saja, selama masa penyehatan ini, kinerja BPR Artha Kanjuruhan akan dilakukan pendampingan dari pihak BPD Jatim.
Disingung soal kemungkinan penyertaan modal baru dari APBD Kabupaten Malang tahun ini, Wahyu menegaskan masih belum ada.
Sebaliknya, menurutnya pemkab Malang akan tetap melihat upaya peningkatan kinerja yang akan dilakukan Artha Kanjuruhan di bawah direksi dan jajaran komisaris baru.
“Belum (ada penyertaan modal baru). Nanti kita lihat dulu langkah-langkah upayanya seperti apa, opsi-opsi (programnya) bagaimana. Kalau memungkinkan, ya kita beri modal. Sementara, pendampingan diberikan bank Jatim,” demikian Wahyu Hidayat. (Choirul Amin)
