Malang Post – Yang ditakutkan dalam laga Arema FC menjamu Persita Tangerang, adalah kartu kuning untuk striker Gustavo Almeida dos Santos.
Bagaimana tidak, sebelum pekan ke-12 itu berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Striker asal Brasil itu sudah mengantongi tiga kartu kuning.
Ternyata kekhawatiran itu terjadi. Pemain bernomor punggung 70 itu, benar-benar mendapatkan kartu kuning dari wasit Zetman Pangaribuan.
Kartu kuning yang diberikan di menit ke-36 itu, sekaligus melengkapi perolehan empat kartu kuningnya. Yang secara regulasi, top skor sementara Liga 1 musim 2023/2024 ini, harus absen di pekan ke-13.
Padahal laga yang bakal berlangsung pada Sabtu (23/9/2023) itu, adalah pertandingan yang ditunggu Gustavo Almeida. Ketika Arema FC dijamu seteru abadinya, Persebaya Surabaya.
“Wasit sepertinya sudah mengincar saya, untuk diberikan kartu kuning. Saya rasa ini sangat aneh,” kata Gustavo, seperti dinukil dari wearemania.
Pemberian kartu kuning itu, memang bisa diperdebatkan. Kejadian bermula dari duel udara antara Gustavo Almeida dengan Cristian Rontini, di dekat garis kotak penalti Persita.
Dalam tayangan ulang televisi terlihat jelas, Gustavo Almeida dan Cristian Rontini sama-sama berebut bola di udara. Sebuah hal yang lumrah terjadi.
Tetapi saat Cristian Rontini terjatuh, dengan cara terjengkang dan meringis kesakitan. Wasit melihat hal itu sebagai sebuah pelanggaran. Yang membuatnya memberikan kartu kuning.
Tidak itu saja, di laga ketiga bagi pelatih baru Arema FC, Jose Fernando Martins Valente itu, juga terjadi hal lain yang merugikan Arema FC.
Salah satunya, di pengujung babak kedua, Arema juga seharusnya mendapatkan hadiah penalti dari wasit Zetman Pangaribuan, lagi-lagi aktornya Cristian Rontini.
Pada menit 90, terjadi sebuah serangan yang dirancang Pablo Angle Ariel Lucero, yang melambungkan bola ke kotak penalti Persita.
Bola yang mampu disundul Charles Lokoli Ngoy, menyentuh tangan Rontini yang mengembang dalam kondisi aktif.
Sesuai aturan FIFA, hal itu merupakan pelanggaran handsball, yang layak mendapatkan ganjaran penalti.
Apalagi kejadian itu juga terlihat jelas dalam tayangan ulang. Bahkan komentator pertandingan ketika itu, juga menyebut seharusnya ada penalti untuk Arema FC.
Gustavo yang berdiri tak jauh dari tempat kejadian, sempat melayangkan protes kepada wasit Zetman, sesaat setelah kejadian tersebut. Namun, sang wasit yang mengeluarkan empat kartu kuning di laga ini, tak menggubrisnya dan tetap dengan keputusannya play on.
Wajar jika kegagalan Arema FC meraih poin maksimal itu, menjadikan kekecewaan pemain-pemain Arema FC. Apalagi secara statistik, mereka mampu menguasai jalannya pertandingan.
Hal itu juga dirasakan bek sayap kanan Arema FC, Achmad Maulana Syarief.
Apalagi sebagai sebagai pemain belakang, Achmad Maulana sukses mengawal pertahanan Arema, sehingga tak kebobolan satu gol pun.
Namun, di laga ini timnya juga gagal melesakkan gol kemenangan ke gawang Persita.
Tambahan cuma satu poin itu, juga gagal membawa Arema keluar dari zona degradasi menggeser Persita di peringkat 15. Bisa jadi ini merupakan suatu kerugian besar yang sangat disesali Maulana.
“Tentu saja saya dan teman-teman lain sebagai pemain merasa kecewa. Karena ini laga kandang, tapi kita bermain imbang,” kata Maulana dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Achmad Maulana menegaskan, Arema tak akan menyerah untuk terus mengumpulkan poin demi poin.
Jika kali ini cuma dapat satu poin dari Persita Tangerang, pemain asli Bandung itu bakal memburu kemenangan di pekan-pekan selanjutnya.
Persebaya Surabaya akan menjadi penantang Arema berikutnya di pekan ke-13. Sebagai pemain, tentu saja Maulana berharap Arema bisa meraih hasil lebih baik dalam derby Jawa Timur tersebut.
“Kita gak akan berhenti di sini, kita percaya kepada pelatih, ke depannya saya yakin kita bisa lebih baik dan terus mendapatkan tiga poin,” tegas pemain yang dipinjam dari Persija ini. (*/ Ra Indrata)