Malang Post – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Yuni Ahmad Arifiyanto mengungkapkan, pengerjaan renovasi Stadion Kanjuruhan bakal diawali dengan penguatan struktur konstruksi bangunan.
“Pengerjaan pertama nanti dilakukan pembongkaran struktur (bangunan), karena struktur yang ada akan diperkuat lagi. Sehingga, konstruksi struktur yang ada lebih kuat lagi dan tahan gempa. (Bangunan Stadion) tidak dirubuhkan,” terang Yuni Ahmad atau Yayan, saat berada di Stadion Kanjuruhan, Kamis (7/9/2023) sore.
Untuk perubahan atau penambahan bangunan, menurutnya hanya sekitar 40 persen. Perubahannya, kata Yayan, diantaranya penggantian lampu stadion, rumput lapangan, kursi single seat penonton, dan akses keluar-masuk penonton. Termasuk tangga menuju tribun yang akan dibuat lebih landai dan leluasa bagi penonton.
“Secara keseluruhan, untuk perubahan wajah stadion Kanjuruhan yang baru nanti diubah sampai 60 persen,” jelasnya.
Untuk single seat penonton, yang awalnya kapasitasnya sebanyak 38 ribu, menurutnya akan berkurang, menjadi 27.734 seats, termasuk untuk VVIP.
Selain itu, lanjutnya, akan dilakukan pengerjaan penggantian atap tribun bagian barat saja yang sudah ada, disesuaikan dengan standar FIFA.
Untuk pagu anggaran renovasi Stadion Kanjuruhan, menurutnya dipastikan senilai Rp331 miliar, dari pagu awal yang direncanakan melalui konsultan, sebesar Rp390 miliar.
“Instruksi pimpinan, anggaran awal renovasi untuk kelayakan stadion ini sebesar Rp390 miliar, dan dinilai sudah cukup. Dan, yang disepakati dari hasil lelang senilai Rp331 miliar,” beber Yayan.
Satu bidang bangunan untuk monumen Tragedi Kanjuruhan, lanjutnya, juga masuk perencanaan dalam renovasi stadion. Tepatnya, di titik Gate 13, dan kanan-kirinya, yang ada di Kios 38 dan 39.
Rencananya, dalam monumen ini akan disediakan space untuk memajang nama-nama dan foto-foto korban Tragedi Kanjuruhan, saat 1 Oktober 2022 lalu. Juga, replika yang menunjukkan prestasi Arema, yang pernah diraih. (Choirul Amin)