Sindrom baby blues, lebih banyak dialami oleh seorang ibu yang baru melahirkan. Hal ini dikarenakan adaptasi pada peran ibu tidak mudah.
Hal itu disampaikan Wakil Dekan II Psikologi Unmer Malang dan Pengurus Bidang I HIMPSI Cabang Malang, Husnul Khotimah, S.Psi.,M.A. Ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Kamis (7/9/2023).
Beberapa perilaku yang berubah bagi ibu pasca melahirkan, jelas Husnul, biasanya ada rasa kekhawatiran.
Sayangnya sejauh ini tidak banyak orang yang tahu soal babyblues ini. Sehingga ketika muncul beberapa tanda baby blues, tidak segera ditangani.
“Jika baby blues tidak segera ditangani, bisa jadi jangka panjangnya ada rasa ingin menyakiti (postpartum syndrome),” jelasnya.
Untuk sampai di titik baby blues, masih kata Husnul, ada beberapa fase tahapannya. Pasca melahirkan di hari pertama, sampai hari kedua itu masuk fase taking.
Biasanya di fase ini, seorang ibu lebih banyak perhatiannya pada diri sendiri. Seperti makan lebih banyak dari biasanya.
Setelah itu akan masuk di fase taking hold di hari ke 3 sampai 10. Saat itu ibu merasa khawatir akan kemampuannya merawat bayi dan mudah tersinggung.
“Tapi dukungan dari suami dan keluarga disini sangat diperlukan, untuk membentuk rasa percaya diri pada ibu,” sebutnya lagi.
Di fase ketiga ada tetting go. Dimana seorang ibu sudah mulai terbiasa dengan rutinitas dan peranannya.
Meski tidak semuanya berjalan mulus. Ada seorang ibu yang belum juga berhasil adaptasi psikologis, sampai akhirnya muncul suasana hati yang terus berubah-ubah.
Sementara itu, Ketua Divisi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial FKUB RSSA, dr. Ariani, Sp.A(K), M.Kes., menambahkan, seorang ibu pasca melahirkan, bisa mengalami baby blues karena emosional dalam dirinya yang belum stabil.
Dari hasil beberapa kasus yang ditangani, tuturnya, kebanyakan ibu yang mengalami baby blues beragam.
Seperti kondisi bayi sendiri yang tidak bisa diterima orang tuanya. Seperti jenis kelaminnya tidak sesuai, bayi sering sakit sakitan dan adanya kelainan bawaan pada bayi.
Di Indonesia sendiri satu sampai dua orang dari seribu ibu melahirkan, mengalami baby blues. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)